Sekilas Info
Kontribusi dari BPSDM Kalteng, 31 Mei 2024 10:55, Dibaca 627 kali.
MMCKalteng – Palangka Raya – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITUPASNA) di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Tengah, Senin (27/5/2024) secara Blended Learning (belajar di kelas dan online).
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pada bidang teknis penanggulangan bencana pengkajian kebutuhan pasca bencana. Pelatihan ini melibatkan 30 orang peserta yang berasal dari berbagai lembaga penanggulangan bencana. Peserta mendapatkan bimbingan dari dua orang pengajar/widyaiswara dari Pusat Pendidikan BNPB Pusat. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan terjadi peningkatan dalam mengidentifikasi risiko dan kerentanan yang ada, serta untuk mengembangkan strategi mitigasi dan kesiapsiagaan yang efektif di Kalimantan Tengah.
(Baca Juga : Bupati Pulang Pisau: Ritual Pakanan Sahur Salah Satu Warisan Budaya)
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Kalteng Rahmawati saat membuka secara resmi Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Tengah mengajak para peserta pelatihan untuk memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya.
"Jadikan pelatihan ini sebagai momentum untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional dalam pengkajian kebutuhan pasca bencana. Sebab, pelatihan ini merupakan strategi penanggulangan pasca terjadinya bencana, dapat menjadi acuan dalam penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi, serta dapat menganalisis kerugian yang ditimbulkan akibat bencana," ucapnya.
Lebih lanjut, Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (JITUPASNA) adalah langkah penting dalam upaya penanggulangan bencana. Peserta pelatihan akan diperkenalkan dengan ketepatan menginventarisir dan menganalisis akibat bencana membutuhkan penanganan cepat, terorganisisr dan kolaborasi antar pihak dengan baik, sehingga akan meminimalkan korban dan kerugian sebagai efeknya.
"Dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini, respons terhadap bencana dapat dilakukan dengan lebih cepat, tepat, dan efektif. Hal ini tidak hanya mengurangi penderitaan masyarakat yang terdampak, tetapi juga mempercepat proses pemulihan dan membangun ketahanan masyarakat untuk menghadapi bencana di masa depan," jelasnya.
"Pelatihan ini juga diharapkan akan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Perangkat Daerah Teknis yang tergabung dalam Tim Jitupasna, sehingga terwujud pemahaman yang sama antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dalam pelaksanaan Jitupasna," tutupnya.
(S.Noor/Rendy/Foto:Egy/Kemal)