Sekilas Info
Kontribusi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah, 17 Juli 2023 11:57, Dibaca 537 kali.
MMC Kalteng - Barito Selatan - Dalam rangka mencegah dan menangani stunting di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng), Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Prov. Kalteng menjadi orang tua asuh bagi Posyandu Akasia yang bertempat di Desa Sababilah, Kelurahan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan.
Sebagai orang tua asuh Posyandu, Dislutkan Prov. Kalteng didampingi juga oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dislutkan Prov. Kalteng segera melakukan tindakan pencegahan dan penanganan stunting pada anak-anak yang memiliki resiko stunting dengan usia di bawah dua tahun.
(Baca Juga : Sekretaris DPRD H. Pajarudinnoor Hadiri Upacara Peringatan Sumpah Pemuda 2023)
Menindaklanjuti arahan Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Kalteng Ivo Sugianto Sabran, DWP Dislutkan Prov. Kalteng melaksanakan kegiatan pertemuan orang tua asuh dengan para orang tua dan anak asuh Posyandu Akasia yang bertempat di kantor Desa Sababilah, Kecamatan Barito Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Senin (17/7/2023).
Dipilihnya Posyandu Akasia sebagai anak asuh karena di lingkungan pelayanannya terdapat setidaknya 5 orang balita yang mengalami resiko stunting.
Kepala Dislutkan Prov. Kalteng Darliansjah berkomitmen untuk melakukan pendampingan Posyandu Akasia dalam penanganan dan pencegahan stunting. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dislutkan Nita Fera saat membacakan sambutan Kepala Dislutkan dalam kegiatan Posyandu Akasia ini.
"Pendampingan kegiatan pencegahan dan penanganan stunting akan berlangsung selama empat bulan sejak bulan Juli hingga bulan November 2023," ujar Nita.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DWP Dislutkan Prov. Kalteng Lisdayanti menyampaikan bahwa di Posyandu ini terdapat lima orang kader Posyandu yang mana masing-masing kader akan mendampingi satu orang anak yang memiliki resiko stunting.
"Masing-masing anak balita yang memiliki resiko stunting ini akan diberikan pendampingan berupa edukasi bagi orang tua balita dan pemberian MPASI yang berasal dari pangan lokal yang mengandung protein hewani, yang akan diberikan kepada balita stunting selama empat bulan," terang Lisdayanti.
Menurutnya, setiap kader memiliki tugas yang penting untuk memastikan bahwa setiap anak yang mengalami stunting mendapatkan peningkatan berat badan yang signifikan setelah diberikan bantuan makanan tambahan. Dalam hal ini kader harus melakukan identifikasi anak stunting, kemudian memberikan pendampingan dan mengawasi pemberian makanan dan mendokumentasikannya melalui foto dan laporan KMS (Kartu Menuju Sehat) serta melaporkannya ke DWP Persatuan Dislutkan Prov. Kalteng, Puskesmas, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Selatan.
Kepala Dislutkan Prov. Kalteng Darliansjah saat ditemui di tempat berbeda menyampaikan bahwa Dislutkan Prov. Kalteng sangat mendukung adanya program orang tua asuh untuk mencegah dan menangani stunting.
"Salah satu cara untuk menangani stunting adalah dengan selalu memberikan asupan protein hewani yang cukup. Salah satu sumber protein hewani yang harganya tenang dan selalu tersedia di pasar lokal adalah ikan. Saya mengimbau agar setiap orang tua menyajikan menu dari bahan ikan setiap hari, agar tercipta generasi muda Kalimantan Tengah yang sehat cerdas dan kuat," pungkas Darliansjah. (Lee/ned:t2n)/Edt:Ay
Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.