Produk Kerajinan Bahan Dasar Purun dari Kalteng Tembus Pasar Internasional

Kontribusi dari Widia Natalia, 08 April 2022 14:09, Dibaca 776 kali.


MMCKalteng – Palangka Raya - Produk unggulan bahan dasar PURUN dari pelaku usaha Borneo Queen Palangka Raya sudah tembus di pasar Internasional (Dubai) atas dukungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Ati Mulyati berharap hal ini menjadi contoh bagi pelaku usaha lainnya untuk memanfaatkan sumber daya alam Kalteng menjadikan produk-produk unggulan lokal sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi daerah yang mampu masuk dalam pasar internasional.

(Baca Juga : Arahan Gubernur Sugianto Sabran pada Rapat Kerja Pemantapan Optimasi Lahan Food Estate Padi Nasional di Provinsi Kalteng)

“ Kita memiliki bahan mentah yang melimpah, maka untuk mengembangkannya menjadi usaha produktif, diperlukan sentuhan kreativitas dan peningkatan kualitas produk, dan tak kalah pentingnya adalah akses pemasaran” ungkap Ati kepada MMCKalteng, Jumat (8/4/2022).


Lebih lanjut Ati mengatakan bahwa Dinas Koperasi dan UKM terus melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap pelaku usaha khususnya UMKM.

“Pembinaan yang kita lakukan diantaranya peningkatan kompetensi SDM, hingga manajemen pemasaran, sekarang tinggal kemauan untuk berkembang dan bersaing, dan inovasi menjadi bagian yang sangat penting bila ingin merebut persaingan global” bebernya.

Sebagaimana diketahui, bahwa kerajinan dengan bahan dasar purun ini, hampir tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota di Kalteng, namun yang menonjol tentu di Kabupaten-Kabupaten penghasil bahan mentah purun, diantaranya Kabupaten Seruyan, Kapuas dan Pulang Pisau. Kabupaten- Kabupaten ini juga menjadi penyuplay bahan mentah purun untuk daerah lainnya.

Hal terpenting menurut Ati Mulyati, kerajinan purun tidak cukup dengan mengejar produksi, bidang usaha ini juga sangat bersentuhan dengan seni. Untuk itu menurutnya disamping kualitas produk, pengembangan inovasi juga harus menyentuh unsur seni yang diimplementasikan dalam model dan corak yang variatif.

“ Setiap pelaku usaha harus menjadi agen pembaharuan di bidangnya, saatnya beralih dari hal-hal yang bersifat konvensional ke menajemen modern, tanpa harus tercabut dari akar kearifan lokalnya” pungkas Ati.(AS/Foto:Ist)

Widia Natalia

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook