Sekilas Info
Kontribusi dari Diskominfo Kobar, 16 Februari 2022 14:35, Dibaca 1,497 kali.
MMCKalteng - Kotawaringin Barat - Sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan pekerja dalam menangani kebakaran, PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Pangkalan Bun pada Rabu (16/2/2022) mengadakan Workshop Fire Protection yang diikuti sebanyak 60 karyawan dan mitra kerja PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Pangkalan Bun. Kegiatan yang berlangsung di Aula Terbuka Fuel Terminal Pangkalan Bun ini digelar dalam rangka bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional tahun 2022, dengan narasumber dari Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Dedi Subandi selaku Manager Fuel Terminal PT Pertamina Patra Niaga Pangkalan Bun. Dalam sambutannya Dedi menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mengedukasi para karyawan dan mitra kerjanya di lingkungan Fuel Terminal Pangkalan Bun dan para operator SPBU se-Kabupaten Kobar, Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Sukamara.
(Baca Juga : DBD Sempat Menjadi Topik Hangat di Masyarakat Indonesia)
“Melalui kegiatan ini para karyawan dan operator SPBU dapat mempraktikkan bagaimana cara penanggulangan pertama apabila terjadi suatu kebakaran baik di lingkungan kerja maupun di tempat tinggal masing-masing. Untuk itu diharapkan kepada para peserta agar dapat benar-benar mengikuti workshop ini dengan serius dan memahami apa yang disampaikan oleh narasumber,” ujar Dedi.
Kasat Pol PP dan Damkar Kobar melalui Kepala Bidang Damkar Dwi Agus Suhartono mengatakan, menanggulangi kebakaran bukan hanya tugas damkar, tetapi juga merupakan tugas bersama. Karena saat api masih kecil itu teman, saat api sudah besar itu lawan.
"Jadi selagi api masih kecil jangan sampai api tersebut sampai membesar karena dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Maka dari itu mari kita bersama-sama belajar cara penanggulangan kebakaran. Dengan memahami teori Segitiga Api yang akan dijelaskan oleh petugas kami dan akan kita simulasikan bersama-sama setelah pembukaan dan terori," terang Agus Suhartono.
"Simulasi yang akan kita praktikkan yaitu cara pemadaman menggunakan benda basah atau yang biasa kami sebut dengan cara tradisional. Menggunakan handuk atau kain basah lalu kita tutupkan ke titik api tersebut saat api masih kecil. Kemudian menggunakan alat yang modern yaitu APAR (Alat Pemadam Api Ringan),” tandasnya. (rz/polppdamkarkobar/edt:rkh)