Sekilas Info
Kontribusi dari Martiana Winarsih, 19 April 2018 11:00, Dibaca 493 kali.
MMCKalteng - Dinas perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Palangka Raya mengumpulkan berbagai pihak untuk menyikapi permasalahan mahalnya harga gas LPG 3 Kg yang terjadi di Kota Palangka Raya saat ini. Rapat dilakukan di Ruang Rapat Rahan Pumpung Kapakan Bappeda Kota Palangka Raya, Rabu (18/04/2018).
Adapun pihak-pihak terkait yang diajak rapat ini di antaranya para agen, Pertamina, Aparat Kepolisian, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan lainnya. Rapat yang dipimpin Wakil Walikota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio ini juga dihadiri perwakilan agen gas LPG 3 Kg dari PT Putra Itah, PT Bersama, PT Resbayu, dan PT Lumut.
(Baca Juga : Tingkatkan Kualitas SDM Bidang Pariwisata, Dispar Kobar Adakan Pelatihan Pemandu Wisata)
Dalam rapat ini terungkap mahalnya harga gas elpiji 3 Kg dalam beberapa hari terakhir yang mencapai Rp. 28.000, sampai Rp. 32.000,- per tabung ini akibat dampak pemberintaan di media. Sementara itu kuota LPG 3 Kg cukup dan distribusinya lancar. Bahkan kuota gas subsidi di tahun 2018 ini menurut Ariya, Sales Exsekutif Pertamina Palangka Raya ditambah 2 persen dari tahun lalu.
Kuota gas LPG 3 Kg pada 2017 sebanyak 7.445 metrik ton, namun realisasinya 8.211 metrik ton atau 2.736.884 tabung, sedangkan di tahun 2018 ini kuotanya ditambah 2 persen menjadi 8.277 metrik ton atau 2.759.000 tabung, jelasnya.
Sementara itu dalam arahannya Wakil Walikota meminta kepada Pertamina untuk menyampaikan data suply dan demand. Jika data penawaran dan permintaan sudah diketahui, maka bisa dianalisa penyebab mahalnya harga gas LPG 3 Kg. Mofit mengatakan secara teori jika suply dan demand seimbang, maka tidak ada istilah lagi harga gas LPG 3 Kg mahal. Jika masih mahal maka di duga ada yang bermain, sehingga harus ditindak. ( Martiana Winarsih)