Cara Sambut Tahun Baru di Kota Cantik

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 29 Desember 2019 20:50, Dibaca 424 kali.


MMCKalteng, Palangka Raya – Cara unik menghabiskan malam pergantian tahun, tentu menjadi sesuatu yang menarik. Beragam pandangan membuat setiap orang mempunyai cara berbeda dalam merayakan pergantian tahun itu. Semua tergantung individu.

(Baca Juga : Pj Bupati Budi Santosa Canangkan Gerakan Tanam Cabai di Area Sport Center Pangkalan Bun)

Seperti dikatakan Ketua RT 01 RW IV, Kelurahan Menteng Kecamatan Jekan Raya, Asanto, Minggu (29/12/2019) dimana setiap perayaan tahun baru, maka bunyi kembang api, suara terompet, dan aktivitas begadang identik dengan momen perayaan tersebut.

Hal tersebut kata Asanto, sudah menjadi tradisi warga dilingkungan RT yang ia pimpin, dimana kesemua itu dilakukan untuk memeriahkan tahun baru.

Memang ucapnya, banyak masyarakat yang lebih memanfaatkan malam pergantian tahun dengan jalan-jalan keliling kota, meskipun harus terjebak konvoi atau kepadatan lalu lintas.Selain itu ada juga yang lebih memilih menyaksikan pergelaran hiburan musik atau pesta rakyat yang diselenggarakan pemerintah daerah.

Semuanya kata dia tergantung selera. Namun kebanyakan warga lebih memilih begadang yang diisi dengan bakar-bakar daging ayam atau ikan maupun jagung, seraya bermain kembang api dan meniup terompet.

Bahkan ketika warga menggelar aktivitas begadang sambut tahun baru, bunyi dentuman musik dan lagu bergema dibanyak rumah warga yang tengah memutar sonmusic. Pokoknya serba bising, tapi bisa dimaklumi,” bebernya.

Terlepas apa yang diungkapkan ketua RT tersebut, maka menurut Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, meskipun aktivitas menyambut tahun baru dilakukan atau dirayakan masyarakat dengan berbagai cara, namun seluruh elemen masyarakat harus dapat menjaga situasi kondusif sehingga tercipta suasana masyarakat yang komprehensif.

Terpenting tidak perlu berlebihan, sambut perayaan tahun baru dengan dengan kesederhanaan yang diiringi doa dan pengharapan,” ujarnya.

Tak kalah penting imbuh Fairid, sinergitas dalam hal menjaga kondusifitas memerlukan kesadaran bersama. Terutama dalam menjaga keamanan untuk menyukseskan perayaan hari besar keagamaan ataupun menyambut pergantian tahun.

Untuk Kota Palangka Raya, kesadaran masyarakat dalam menjaga kondusifitas selama ini sangat tinggi.Terlebih masyarakat begitu menjunjung tinggi falsafah Huma Betang serta menjaga toleransi dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.

Menurut dia, toleransi memiliki peranan penting dalam menjaga keharmonisan beragama dan bermasyarakat. Karenanya, dengan adanya toleransi, membuat satu sama lain saling memahami dan menghargai.

Kalau tanpa toleransi hidup ini akan terasa sempit. Begitu pun sebaliknya, kalau ada toleransi hidup ini terasa lapang, Untuk itu, seluruh masyarakat diharapkan terus menjaga toleransi yang telah terbangun selama ini,” tutupnya. (MC. Isen Mulang.1)



 

Martiana Winarsih

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook