Semangat Pahlawan Jadi Spirit Anak Bangsa

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 12 November 2019 12:43, Dibaca 315 kali.

MMCKalteng, Palangka Raya – Sebagaimana diketahui bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pahlawan pada 10 November. Momentum hari bersejarah bagi bangsa dan negara Republik Indonesia ini, tidak lepas dari upaya para pahlawan yang berjuang dan berkorban mempertahankan harga diri bangsa Indonesia dari penjajahan.

Memaknai hari pahlawan ini menurut anggota Komisi A DPRD Palangka Raya, Noorkhalis Ridha, harus mampu menjadi penyemangat generasi saat ini. Terutama bagaimana memandang semangat para pahlawan yang merupakan sosok tak ternilai jasanya bagi negara.

(Baca Juga : Perindag Diminta Pantau Penjualan Tabung Oksigen)

“Semangat heroik yang dikobarkan para pahlawan, baik tumpah darah dan semangat membara, menghasilkan kemerdekaan yang hingga kini kita rasakan,” katanya, Senin (11/11/2019).

Lebih lanjut politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Cantik ini mengungkapkan, jika sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat dan generasi penerus, jangan sampai melupakan sejarah. Terutama pengorbanan para founding fathers terdahulu.

Selain itu sudah seharusnya semangat para pahlawan dicontoh dan diteladani dalam setiap langkah serta gerak pembangunan.

Karena itulah Hari Pahlawan menjadi momentum membangun jiwa seluruh elemen dan kaum muda untuk menghormati, menghargai dan mengenang jasa-jasa para pahlawan yang gugur.

“Kita harus mampu mengambil spirit pengorbanan para pahlawan untuk bangsa. Terlebih dalam kemajuan global saat ini, semangat para pahlawan harus tetap ada sebagai motivasi menuju kemajuan,” cetusnya.

Harus disadari tambah Ridha, saat ini rasa nasionalisme bangsa indonesia sedang diuji dengan berbagai tantangan yang dapat merusak ideologi bangsa. Seperti lahirnya faham-faham yang dapat merusak tatanan berbangsa dan bernegara.

“Sebab itu kita harus terus mengobarkan semangat nasionalisme yang sudah diserukan oleh para pejuang dan pendahulu bangsa. Maknai semangat pahlawan jangan hanya sekedar seremoni belaka,” tegasnya. (MC. Isen Mulang.1)