Tindak Lanjut Hasil Penelitian Obat Kanker dari Tanaman Bajakah Tunggal, Pemprov. Kalteng Gelar Rakor

Kontribusi dari Ari Purna Prahara, 20 Agustus 2019 09:26, Dibaca 956 kali.


MMCKalteng - Palangka Raya - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) gelar Rapat Koordinasi (Rakor) tindak lanjut hasil penelitian tanaman bajakah tunggal oleh Siswa-Siswi SMAN-2 Palangka Raya.

Turut hadir Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri, S.Hut., M.P, Danrem 102/PJG Kolonel Arm. Saiful Rizal, S.Sos, Asisten II Setda Nurul Edy, Unsur Forkopimda, Instansi Vertikal, sejumlah Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov. Kalteng, serta Yazid dan Anggina Rafitri selaku penemu obat kanker dari tanaman akar bajakah.

(Baca Juga : Gubernur Sugianto Sabran Ajak Masyarakat Bersinergi Kembangkan Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng)

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran mengundang secara khusus ketiga Siswa-Siswi SMA 2 Palangka Raya Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri, dan Yazid ke Istana Isen Mulang, Selasa (13/8).


Gubernur Kalteng sangat mengapresiasi capaian membanggakan dari kedua putri Dayak ini, dan segera memberikan instruksi kepada jajaran untuk bisa segera membantu mematenkan hasil penemuan yang membanggakan ini.

“Saya sudah perintahkan Sekda dan Kadis Kesehatan dan instansi terkait lainnya untuk membantu agar ini bisa segera dipatenkan. Sehingga mereka bisa mendapatkan paten atas Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) nya,” tegas Sugianto Sabran.

Seperti kita ketahui bersama, Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri berhasil meraih medali emas pada ajang World Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan, (25/7). Medali diberikan atas penelitian tentang akar bajakah tunggal yang tumbuh di tanah Kalteng, yang bisa menjadi obat untuk menyembuhkan tumor ganas yakni kanker payudara.


Untuk melindungi hasil penemuan yang membanggakan sekaligus bermanfaat bagi orang banyak ini Gubernur menekankan pentingnya untuk melindungi penemuan ini dengan cara dipatenkan.

“Karena yang mereka temukan ini sangat luar biasa. Bukan saja hanya dibutuhkan oleh orang Kalteng, tapi Indonesia bahkan dunia. Jadi jangan sampai nanti, hasil karya intelektual ini justru malah diakui oleh orang lain, apalagi oleh negara lain. Ini harus kita lindungi,” jelas Sugianto Sabran.

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini juga memberikan bantuan uang pembinaan masing-masing sebesar Rp. 30 Juta kepada kedua Siswi peraih medali emas ini, serta kepada Yazid yang pertama kali memberikan ide tentang penelitian obat kanker dari akar bajakah.

Sampai berita ini diturunkan, Rakor yang digelar di Aula Eka Hapakat lantai 3, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (20/8/2019) masih berlangsung. (ARP/Foto:Asep)

Ari Purna Prahara

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook