Asap Pekat, Pemko Palangka Raya Liburkan Siswa

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 13 Agustus 2019 14:16, Dibaca 4 kali.


MMCKalteng, Palangka Raya – Kabut asap imbas dari sejumlah peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang terjadi di Kota Palangka Raya, tampaknya kian berdampak terhadap kualitas udara.

Bahkan dua hari terakhir ini asap pekat bercampur debu mulai dirasakan yang dikhawatirkan berdampak bagi kesehatan masyarakat

(Baca Juga : Fairid Ajak Wakil Rakyat Bangun Kolaborasi dan Kemitraan)

Kondisi inipun membuat Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, mengambil kebijakan, yakni meliburkan peserta didik, khususnya pada tingkat TK atau PAUD, SD  dan SMP

“Terkait kondisi udara yang tidak sehat akibat kabut asap, maka Pemko Palangka Raya melalui Disdik, menginstruksikan kepada sekolah untuk meliburkan  proses belajar mengajar pada 12 Agustus 2019,” ungkap Kepala Disdik Kota Palangka Raya Sahdin Hasan, Senin (12/8/2019).

Menurut Sahdin, meski pada hari itu proses belajar mengajar diliburkan, namun siswa tetap diberikan tugas-tugas untuk dilaksanakan. Yaitu siswa tidak melakukan aktivitas diluar  rumah.

Kemudian siswa diharapkan dapat belajar mandiri di rumah serta selalu menggunakan masker.

Sedangkan untuk hari Selasa dan seterusnya, Disdik akan mencermati kembali keadaan udara dan asap.”Jika memungkinkan maka peserta didik kembali bersekolah seperti biasa,” ujarnya.

Dilanjutkan Sahdin, pihaknya dalam satu pekan terakhir telah mengambil langkah antisipasi terkait kabut asap ini. Salah satunya dengan mengurangi jam pelajaran serta memundurkan jam masuk sekolah.

Kebijakan mengurangi jam pelajaran serta memundurkan jam masuk sekolah itu kata dia, tentu sudah melalui pertimbangan, yakni  memperhatikan kondisi udara di Kota Palangka Raya berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang cenderung  kategori tidak sehat.

Sementara itu diwawancara terpisah, Wakil Walikota Palangka Raya Umi Mastikah mengungkapkan jika sejak hari Minggu 11 Agustus lalu, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait mengenai kabut asap ini, terutama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya.

“Senin pagi baru bisa kita putuskan, karena kita khawatir jika kita putuskan sejak Minggu malam tapi ternyata pagi harinya sudah tidak berkabut, karena asap ini bersifat tak konsisten,” tuturnya.

Hal ini terang Umi dapat dilihat manakala tidak semua sekolah membutuhkan libur, karena ada wilayahnya yang tidak berasap dan ruangan mampu digunakan untuk belajar.

“Kita kejar bagaimana sebijak mungkin menghadapi kabut asap ini, karena ini menyangkut capaian pendidikan anak didik kita,” tandasnya. (MC. Isen Mulang)

Martiana Winarsih

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook