Sekilas Info
Kontribusi dari Misyuwe, 25 Januari 2018 17:03, Dibaca 1,585 kali.
MMCKalteng- Kesenian Hadrah atau Shalawat mengiringi penyambutan Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran sebelum memasuki Istana Isen Mulang, dalam rangkaian prosesi pernikahan orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu dengan Yulistra Ivo Azhari, Kamis (25/1). Selanjutnya, iringan-iringan rombongan mempelai laki-laki tersebut disambut dengan ritual adat Lawang Sakepeng.
Tabuhan kendang dan garantung mewarnai ritual adat masyarakat Dayak tersebut, sementara dua penari berhadapan dan memasang kuda-kuda untuk kemudian beradu ketangkasan di bawah gapura kayu yang pada kedua sisinya dihiasi telawang atau perisai tradisional suku Dayak dan ornamen batang garing atau pohon kehidupan dalam filosofi hidup suku Dayak. Keduanya berusaha memutus penghalang yang akan dilalui pengantin
laki-laki beserta keluarga.
(Baca Juga : Hari Kelima, Kontingen Kalteng Masih Berlaga di POPNAS XVI Tahun 2023 )
Atraksi beladiri yang ditampilkan dalam tradisi Lawang Sakepeng sendiri merupakan perpaduan seni bela diri dan tarian tradisional suku Dayak, seperti tari kinyah atau tari perang. Adapun tari kinyah atau tari perang merupakan tari yang menggambarkan keperkasaan seorang pahlawan dalam perang.
Secara harfiah, kata “lawang” berarti pintu dan “sakepeng” berarti satu keping. Dengan demikian, nama “Lawang Sakepeng” dapat diartikan sebagai satu pintu atau satu tujuan. Setelah melalui Lawang Sakepeng, iring-iringan rombongan H. Sugianto Sabran disambut oleh pihak perempuan yang didampingi dua orang pembawa kembar mayang.
Sementara itu, tampak dalam rombongan mempelai laki-laki, antara lain Ketua DAD Kalteng H. Agustiar Sabran yang juga kakak kandung H. Sugianto Sabran. Terlihat sumringah, H. Sugianto mengenakan pakaian adat Jawa Tengah. Sebagaimana diketahui, Yulistra Ivo
berasal dari Jawa Tengah, tepatnya dari Kota Semarang. (Rani/ Foto : Tim MMC)