Bangunan Tutup Drainase Bakal Dibongkar

Kontribusi dari Iin Carolina, 18 Maret 2019 05:16, Dibaca 1,407 kali.


MMCKalteng - Palangka Raya – Pada Minggu (17/3/2019) pagi, Walikota Palangka Raya Fairid Naparin bersama wakilnya dan jajaran OPD terkait melakukan peninjauan ke beberapa drainase.Terutama drainase yang selama ini fungsinya tidak berjalan baik sebagai irigasi, seperti di kawasan Jalan Temanggung Tilung dan jalan G Obos.

Dalam peninjauannya itu, selain untuk melihat kondisi drainase walikota juga menyoroti masih banyaknya bangunan warga yang menutupi drainase.

(Baca Juga : Kapuas Dapat 6 CCTV Dan 1 Videotron Dari Provinsi)

“Ya, kita lihat dikawasan padat penduduk banyak drainase yang tertutup sedimen hingga sampai setengah meter. Juga tadi banyak ditemukan bangunan-bangunan yang menutup infrastruktur drainase,”ungkap Fairid disela peninjauannya.

Kata walikota, jika nantinya ada program perbaikan terhadap infrastruktur drainase oleh instansi teknis, maka tentunya bangunan yang menutupi saluran drainase harus dibongkar untuk melancarkan kembali saluran air.

“Seperti drainase di kawasan Kelurahan Panarung, tepatnya di jalan Pinus, disana banyak bangunan rumah yang menutupi drainase. Nah ini nanti akan dibongkar ketika dilakukan perbaikan infrastruktur,” tegasnya.

Menurut Fairid tingginya sedimen lumpur dan sampah serta banyaknya bangunan yang menutupi drainase itulah yang mengakibatkan terjadinya banjir di kawasan tersebut pada saat intensitas curah hujan tinggi.

Di tempat yang sama Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palangka Raya Albert Tombak menyampaikan, dari sejumlah titik saluran drainase di Kota Cantik saat ini hampir 80 persen berisikan sedimen berupa kotoran atau lumpur yang tebal dan menumpuk.

“Tim yang sudah dibentuk pemko telah melakukan pembersihan dengan mengangkat sedimen yang menutupi drainase tersebut,” terangnya.

Sementara itu kata dia, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya telah menganggarkan perbaikan infrastruktur salah satunya untuk drainase ini menggunakan dana swakelola yang bersumber dari APBD sebesar Rp1,5 miliar.

“Kita gunakan dana swakelola sebesar Rp1,5 miliar untuk perbaikan infrastruktur drainase yang sifatnya sangat mendesak. Dana ini juga diperuntukan untuk perbaikan jalan yang mengalami kerusakan,” tuturnya. (MC. Isen Mulang)

Iin Carolina

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook