Bupati Seruyan Buka Rakor Pengendalian Karhutla 2025, Tegaskan Pentingnya Sinergi Antardaerah

Kontribusi dari Diskominfo Kabupaten Seruyan, 03 Desember 2025 16:07, Dibaca 128 kali.


MMCKalteng – Kuala Pembuang – Upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Seruyan kembali diperkuat melalui pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Karhutla Tahun 2025. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Bupati Seruyan, Ahmad Selanorwanda, bertempat di Aula BKAD, Rabu (3/12/2025). Rakor dihadiri unsur Forkopimda, perangkat daerah, TNI–Polri, perwakilan perusahaan, lembaga swasta, tokoh masyarakat, serta para pemangku kepentingan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati mengajak seluruh peserta untuk mensyukuri kelancaran kegiatan serta kesempatan yang diberikan untuk bersama-sama merumuskan langkah pengendalian karhutla. “Kita patut bersyukur karena dapat kembali berkumpul dalam forum penting ini. Pengendalian karhutla bukan sekadar tugas pemerintah, tetapi amanat nasional yang harus kita jalankan bersama,” ujar Bupati.

(Baca Juga : Bupati Kobar Serahkan Bantuan Alat Damkar di Kelurahan Mendawai)

Ia menegaskan bahwa pengendalian karhutla merupakan penugasan langsung dari pemerintah pusat sebagaimana tercantum dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020. Menurutnya, kepala daerah memiliki tanggung jawab penuh untuk memastikan langkah-langkah pencegahan dan penanganan karhutla berjalan efektif.

“Instruksi Presiden sudah sangat jelas. Kita wajib mengambil tindakan nyata, melakukan pencegahan, mengoordinasikan seluruh unsur, dan memastikan Seruyan tidak kembali mengalami bencana asap seperti yang pernah terjadi pada tahun 2015, 2019, dan 2023,” tegasnya.

Berdasarkan laporan BPBD Seruyan, sepanjang tahun 2025 ditemukan 643 hotspot dengan 11 kejadian karhutla dan total luasan terbakar sekitar 15 hektar. Meski angka kejadian turun 93 persen dibanding tahun 2024, peningkatan jumlah hotspot cukup signifikan, yakni mencapai 23 persen. Bupati menilai kondisi ini harus menjadi perhatian serius.


“Penurunan kejadian kebakaran patut kita syukuri, tetapi peningkatan hotspot adalah alarm yang tidak boleh kita abaikan. Kita tidak boleh lengah, karena satu titik api saja dapat berkembang menjadi bencana besar,” kata Bupati.

Dalam rakor tersebut, Bupati turut menyoroti peran desa, lembaga pendamping, dan organisasi masyarakat sipil yang semakin aktif dalam pencegahan karhutla. Ia mengapresiasi berbagai program berbasis pemberdayaan masyarakat seperti pemanfaatan hutan desa, patroli rutin, pembentukan kelompok penjaga api, serta program ekonomi kreatif dan pertanian rekreatif yang melibatkan masyarakat secara langsung.

“Dulu hanya enam desa yang terlibat dalam upaya pengendalian karhutla. Sekarang hampir 80 hingga 90 persen desa sudah memiliki peran. Ini capaian yang luar biasa dan harus kita tingkatkan lagi,” ujarnya.

Beberapa desa, lanjut Bupati, juga mulai mengembangkan kawasan hutan sebagai ruang edukasi lingkungan dan konservasi yang sekaligus mendukung ekonomi masyarakat. Selain itu, warga dibekali pelatihan teknis dan peralatan pemadaman awal agar mampu menangani kebakaran skala kecil sebelum meluas.

“Masyarakat adalah garda terdepan. Kita ingin mereka bukan hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku utama dalam menjaga lingkungan,” tegasnya.

Selain kesiapsiagaan masyarakat, Bupati menekankan pentingnya dukungan dari perusahaan, terutama Perkebunan Besar Swasta (PBS) dan perusahaan konservasi. Menurutnya, perusahaan memiliki peran strategis dalam pencegahan karhutla mengingat sebagian besar wilayah mereka berada di kawasan rawan kebakaran. Ia meminta agar perusahaan lebih proaktif dalam menyediakan sarana prasarana, personel patroli, serta dukungan pendanaan kepada masyarakat desa sekitar.


“Sinergi antara perusahaan dan pemerintah daerah sangat penting agar tata kelola lahan semakin baik dan Seruyan semakin dipercaya sebagai daerah yang peduli lingkungan. Ini juga berpengaruh terhadap masuknya investasi ke daerah kita,” jelas Bupati.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada BPBD Provinsi Kalimantan Tengah atas dukungan pembiayaan 10 pos lapangan di desa-desa rawan karhutla. Ia berharap dukungan tersebut dapat ditingkatkan pada tahun 2026 menjadi 25 hingga 30 desa guna memperkuat pengawasan di lapangan. “Semakin banyak pos lapangan, semakin kuat kita mencegah karhutla sejak dini,” tambahnya.

Menutup sambutannya, Bupati berharap Rakor Pengendalian Karhutla 2025 dapat menghasilkan strategi yang lebih komprehensif dan implementatif untuk tahun mendatang. “Saya mengajak seluruh perangkat daerah, TNI–Polri, perusahaan, hingga masyarakat desa untuk terus bersinergi. Mari kita jaga Seruyan agar tetap hijau, aman, dan bebas dari bencana asap,” pungkasnya. (MMCSeruyan/IH)/Edt:UL

Diskominfo Kabupaten Seruyan

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook