Sekilas Info
Kontribusi dari Diskominfo Kabupaten Seruyan, 01 Oktober 2025 15:08, Dibaca 221 kali.
MMCKalteng – Kuala Pembuang – Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular terus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Seruyan. Hal ini ditegaskan oleh Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Seruyan, Bahrun Abbas, saat membuka secara resmi Pertemuan Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) yang berlangsung di GHouse Kuala Pembuang, Rabu (1/10/2025).
Dalam arahannya, Abbas mengungkapkan bahwa meskipun angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Seruyan menunjukkan tren penurunan signifikan, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.
(Baca Juga : Pj Bupati Kobar Hadiri Pesta Mameakhon Batu Ojahan HKBP Pangkalan Bun)
Data Dinas Kesehatan mencatat, jumlah penderita DBD pada tahun 2025 hanya 53 kasus, jauh menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 366 kasus. Namun di sisi lain, kasus malaria impor justru menunjukkan tren peningkatan. Hingga tahun ini, ditemukan 5 kasus malaria impor yang tersebar di sejumlah puskesmas.
“Dari tahun ke tahun kasus malaria impor cenderung meningkat. Kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama. Tidak mungkin hanya sektor kesehatan yang bekerja sendiri. Dibutuhkan peran dan dukungan lintas sektor agar angka kesakitan dan kematian akibat malaria maupun DBD dapat terus ditekan,” tegas Abbas.
Selain fokus pada penyakit menular, ia juga menyoroti ancaman penyakit tidak menular yang kini semakin tinggi. Menurutnya, penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung memberikan dampak besar bukan hanya pada kesehatan individu, tetapi juga mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
“Penanganan penyakit tidak menular sama pentingnya dengan penyakit menular. Jika tidak dikelola dengan baik, maka dampaknya akan sangat luas bagi pembangunan daerah,” ujarnya.
Untuk itu, Abbas mengajak para kepala puskesmas dan camat agar berkomitmen penuh dalam melaksanakan program pencegahan dan pengendalian penyakit di wilayah masing-masing. Ia menekankan pentingnya meningkatkan mutu, transparansi, akuntabilitas, serta efektivitas program kesehatan.
“Saya berharap semua pihak dapat bersinergi. Kerja sama yang baik akan membantu kita mencapai target nasional maupun global dalam penanggulangan penyakit menular dan tidak menular,” tambahnya.
Pertemuan koordinasi ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman bersama antar pemangku kepentingan mengenai pentingnya kolaborasi lintas program dan lintas sektor. Selain itu, forum ini juga menjadi momentum untuk mempertegas komitmen bersama dalam menjaga kesehatan masyarakat Seruyan agar lebih baik, berdaya tahan, dan tangguh menghadapi tantangan penyakit di masa mendatang. (MMCSeruyan/IH)/Edt:UL
Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.