Sekilas Info
Kontribusi dari Diskominfo Barito Utara, 28 Juli 2025 15:15, Dibaca 470 kali.
MMCKalteng - Muara Teweh - Bunda PAUD Barito Utara, Melly Indra Gunawan, melaksanakan kunjungan bersama Pokja Bunda Paud, perwakilan Himpaudi, IGTKI, Dinas Pendidikan, PKK dan Pengawas Sekolah Kabupaten Barito Utara, dalam rangka pembinaan PAUD HI dan Kunjungan Edukatif ke TK Bunda Piara Muara Teweh, Senin (28/72025).
Bersama rombongannya, Bunda PAUD Barito Utara, Melly, disambut dewan guru Bunda Piara. Ia membuka kegiatan dengan senam bersama, dilanjutkan dengan pembagian bingkisan alat menggambar, berdongeng, serta memberikan sarapan bergizi. Dalam kunjungan ini, Bunda PAUD berkesempatan untuk menyaksikan penampilan anak-anak TK Bunda Piara dalam bernyanyi.
(Baca Juga : Pj. Bupati Kobar Hadiri Wisuda Untama)
Melly menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya, kepada Yayasan PAUD Bunda Piara atas terselenggaranya program ini, sehingga dapat memotivasi guru dan peserta didik untuk lebih kreatif lagi dalam proses pembelajaran ke depannya, serta menjadi lembaga PAUD Holistik Integratif (HI) di Kabupaten Barito Utara. "Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga PAUD lain, kita menyadari bahwa pendidikan yang dimulai dari usia dini sangat menentukan dalam proses pendidikan selanjutnya," ujarnya.
Kepala Sekolah TK Bunda Piara Endang Kusrini, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Bunda PAUD dan rombongan, dalam rangka mendorong Program PAUD HI ini dan berharap dengan adanya PAUD HI bukan hanya sekedar pendidikan, tetapi juga mencakup aspek kesehatan, gizi, semuanya dilakukan secara terpadu untuk mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.
PAUD Holistik Integratif adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan anak usia dini secara utuh, meliputi Kesehatan dan Gizi, Pendidikan dan Pengasuhan, Perlindungan, serta Kesejahteraan dan pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yang mengintegrasikan berbagai layanan penting yang dibutuhkan oleh anak usia dini secara menyeluruh (holistik) dan terkoordinasi (integratif). Ini bukan hanya soal pendidikan formal semata, tetapi juga mencakup pemenuhan kebutuhan esensial anak yang meliputi aspek kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan.
Pendekatan ini menyatukan berbagai layanan tersebut, yang biasanya diberikan oleh pihak yang berbeda (misalnya, guru, petugas kesehatan, dan orang tua) menjadi satu sistem yang terpadu. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan semua potensi tumbuh kembang anak secara simultan, sistematis, dan terintegrasi. Anak usia dini (0–6 tahun) merupakan individu yang utuh dan unik, sehingga intervensi yang diberikan pun harus menyentuh berbagai dimensi perkembangan anak, bukan hanya kognitif, tetapi juga fisik, sosial-emosional, dan spiritual. (Nadi Forester / BARUT - Foto: Diskominfobarut)/Edt:UL
Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.