Inflasi Bulan Maret Tetap Terkontrol Dengan Adanya Pasar Murah dari Disdagperin Prov. Kalteng

Kontribusi dari DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, 14 April 2025 08:57, Dibaca 710 kali.


MMCKalteng - Palangka Raya - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah mencatat pada Maret 2025 terjadi inflasi year-on-year (y-on-y) di Provinsi Kalteng, yang berkisar 1,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,37.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti yang mengatakan bahwa terjadinya inflasi sekitar 1,33 persen selama Maret 2025 di provinsi ini akibat adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya mayoritas atau sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Pengeluaran yang naik tertinggi itu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,28 persen. Diikuti kelompok makanan, minuman, dan tembakau 2,90 persen.

(Baca Juga : Sekretaris TPPS Provinsi Kalimantan Tengah Hadiri Temu Kerja Percepatan Penurunan Stunting)

Penyebab utama terjadinya inflasi bulan Maret dikarenakan cuaca yang tidak menentu sehingga menghambat produksi pangan, serta tingginya permintaan terhadap pengadaan barang berupa pangan dan jasa karena menjelang Idulfitri.

Meski begitu, trend yang terjadi tidak terlalu signifikan karena Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng rutin mengadakan program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran dan Edy Pratowo, yaitu program pasar murah.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng, Rangga Lesmana saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/4/2025) mengatakan, pasar murah merupakan program prioritas Pemerintah Kalteng selain bertujuan untuk menekan inflasi, juga bertujuan untuk membantu masyarakat memenuhi keperluan bahan pokok.

“Pasar murah adalah program prioritas Gubernur dan Wakil Gubermur Kalteng 2025-2030, yang akan diselenggarakan di seluruh desa Kalteng secara bertahap. Ini merupakan komitmen untuk membantu masyarakat dan menekan angka inflasi di Kalteng,” jelas Rangga.

Program pasar murah di targetkan diselenggarakan di 1432 Desa dan bertahap sdh terselenggara di 189 Desa. 

Untuk diketahui penyelenggaraan pasar murah rutin dilakukan dan paket sembako yang dibagikan adalah beras, gula, minyak goreng dan bahan pokok penting lainnya.

Sebagai informasi, pengeluaran kelompok pendidikan naik 2,23 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 1,98 persen, kelompok kesehatan naik 1,92 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 1,91 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik 1,09 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,62 persen.

Selanjutnya, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga turun 4,32 persen, kelompok transportasi turun 0,50 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,13 persen.

Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada Maret 2025 di Kalteng, yakni emas perhiasan, ikan gabus, Sigaret Kretek Mesin (SKM), cabai rawit, minyak goreng, kopi bubuk, terong, udang basah, bawang merah, ikan patin, bawang putih, gula pasir, mie kering instant, pemeliharaan/service, Sigaret Kretek Tangan (SKT), ikan bakar, pelumas/oli mesin, sepeda motor, ikan baung, dan wortel.

Lalu, komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y yakni, tarif listrik, daging ayam ras, angkutan udara, tomat, telur ayam ras, beras, ikan nila, susu bubuk untuk balita, bensin, ikan asin sepat, bahan bakar rumah tangga, ikan papuyu, pepaya, ikan kapar, sabun cair/cuci piring, ikan saluang, ikan peda, susu bubuk, tahu mentah, dan jeruk.

(TIM Dagperin/FotoTimMultimedia)

DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook