Karakter Positif Dalam Jiwa Kompetitif

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 08 Januari 2019 09:47, Dibaca 294 kali.


Anak selalu menjadi juara di hati orang tua. Kalimat ini yang dilontarkan salah satu orang tua ketika melihat anaknya mengikuti kompetisi. Sikap kompetitif dapat membantu anak untuk mencapai kesuksesan, baik di bidang akademik, pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Karakter yang hebat, kuat, berani, dan tidak mudah menyerah akan membantu anak dalam menjalani kehidupannya. Berdasarkan riset Stanley kepribadian kompetitif dapat menjadi salah satu faktor yang akan mempengaruhi kesuksesan. 

Kompetitif berkaitan dengan sebuah persaingan/kompetisi. Untuk membangun karakter anak yang kompetitif dapat dimulai dengan interaksi yang optimal dari orang tua. Orang tua mengetahui keadaan anak terhadap permasalahan yang dirasakan dan hambatan yang dihadapi. Penerapan keunggulan kompetitif dengan membuat kemampuan utama yang dimiliki oleh anak diyakini sebagai modal untuk memenangkan persaingan.

(Baca Juga : Pasar Hewan Basarang Kapuas, akan Difungsikan Kembali Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah pada Sektor Peternakan)

Karakter positif dapat dilakukankan oleh orang tua dalam perjalanan mendidik anak. Pembentukan karakter mulai awal akan menentukan arah anak dalam menjalani hidupnya. Jika anak memiliki karakter positif, dimanapun mereka berada akan selalu menjadi solusi dari sebuah masalah. Anak yang berkarakter positif ditandai dengan memiliki sikap positif dalam memandang berbagai hal, memiliki disiplin yang tinggi dalam mengerjakan tugas dan bekerja, memiliki komitmen kuat terhadap dirinya dan janji yang diungkapkannya, dan membuat diri konsisten dalam bekerja.

Langkah-langkah yang bisa digunakan seseorang untuk menjadi kompetitif dalam jiwa anak, tanpa menciptakan musuh dalam hidupnya, yakni: pertama,  luangkan waktu sejenak untuk menilai apakah sampai saat ini, kita sebagai orang tua telah memberikan support terbaik pada anak. Sejalan dengan pendapat Bite “daripada berpikir untuk mengalahkan dan membanding-bandingkan diri dengan orang lain, lebih baik kita fokus kepada bagaimana caranya membangun diri untuk menjadi seseorang yang lebih baik”. Kedua, dorongan untuk melakukan tantangan baru untuk anak karena kesuksesan seseorang dapat menjadi salah satu faktor penyemangat untuk membantu kita menjadi lebih baik dalam hidup. Ketiga, yakin dalam menerima tantangan. Ketika melihat orang tua yang lain mengambil resiko yang kita masih ragu-ragu untuk mengambilnya. Namun, orang tua tersebut mampu menyelesaikannya dengan baik. Gunakanlah hal ini menjadi motivasi untuk mulai berani melintasi garis/batasan yang kita miliki. Sama seperti yang dikatakan Bloomgarden untuk selalu siap membuat langkah berani dan menerima risiko. Ketiga, gunakanlah kesempatan membuat jaringan melalui pertemuan seperti parenting dan seminar dengan narasumber psikolog. Hal ini dapat memberi pencerahan kepada orang tua untuk mencari sisi diri anak. Keempat, orang tua dapat mengasah kemampuan yang tidak dimiliki anak lain dan memberikan nilai lebih bagi anak. Dengan menemukan perbedaan diri anak kita dengan anak lainnya dan mencari tahu kelebihan potensi anak. Kelima, amatilah hal yang pernah dilakukan oleh pesaing. Jika orang tua dapat belajar dan mencontoh hal-hal yang positif, dapat memperbaiki diri anak. Keenam, cobalah untuk melakukan kolaborasi dengan guru. Dengan demikian, baik orang tua maupun guru dapat mendorong anak untuk meraih pribadi yang terbaik.

Keenam langkah di atas dapat digunakan di dalam persaingan sempurna. Persaingan sempurna dapat menjadikan jiwa anak produktif, kreatif, dan inovatif. Kreativitas positif dapat membawa perilaku terbaik ke dalam diri anak. Untuk menuju ke kompetisi orang tua perlu mengadakan analisis pesaing dengan cara: mengidentifikasikan pesaing, menentukan sasaran pesaing, mengidentifikasi strategi pesaing, menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing, menentukan sasaran pesaing, mengidentifikasi reaksi pesaing dan strategi menghadapi pesaing. Hal yang didapat dalam persaingan sempurna yakni melihat sesuatu dengan cara yang berbeda. Dengan kata lain, tanpa persaingan kita akan berakhir menetap, berhenti dan tidak jauh melangkah untuk mampu memperbaiki dan bergerak ke depan.(syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook