Bundaran Besar Kota Palangka Raya Segera Direnovasi

Kontribusi dari Bayuningtyas Wulandari, 20 Juli 2022 14:05, Dibaca 1,370 kali.


Palangka Raya – Bundaran Besar Kota Palangka Raya dibangun pada tahun 1957-1959 memiliki desain unik dan kaya makna. Bundaran ini berada pada titik tengah Bumi Tambun Bungai. Bundaran Besar yang terletak di Jantung Kota Ibu Kota Kalimantan Tengah, terdapat monumen dengan komposisi patung tentara, perempuan dan lelaki sipil, naga dan burung Enggang.

Pemprov. Kalteng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan merenovasi Bundaran Besar Palangka Raya dengan nuansa etnik nan modern. Meskipun direnovasi desain Bundaran Besar tidak mengubah sejarah dan juga tetap mengusung kearifan lokal masyarakat Dayak Provinsi Kalteng.

(Baca Juga : Ramadhan Mulia)

Sebelumnya pihak Dinas PUPR Prov. Kalteng sudah menyatakan bahwa anggaran yang digunakan untuk merenovasi Bundaran Besar tersebut adalah sekitar Rp125 Miliar. Sementara untuk pengerjaan fisik selama 2 tahun anggaran.

Pada Senin (18/7/2022), Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Prov. Kalteng Yuas Elko memimpin rapat persiapan Penggunaan Kawasan Gedung KONI Prov. Kalteng sebagai tempat Direksi Keet, bertempat di Ruang Rapat Bajakah. Rapat tersebut sehubungan dengan dilaksanakannya Renovasi Bundaran Besar Kota Palangka Raya dengan skema Multi Years Contract (MYC) / tahun jamak (2022-2024) yang bersumber dari APBD Prov. Kalteng.


Untuk itu, Kawasan Gedung KONI akan digunakan sebagai tempat Direksi Keet dan lokasi parkir karyawan konstruksi kegiatan pembangunan Renovasi Bundaran Besar Kota Palangka Raya dan sebagai Gedung Parkir Pengunjung Bundaran Besar.

Kegiatan pekerjaan ini juga sudah mendapat persetujuan dari Direktur Jendral Perhubungan Darat dengan Nomor : KP.152/LT.408/DJPD-ANDALALIN/2022 tentang Persetujuan Teknis Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Bangkitan Tinggi Pembangunan Renovasi Bundaran Besar Palangka Raya di Ruas Jalan Tjilik Riwut – Ruas Jalan Imam Bonjol Kota Palangka Raya Prov. Kalteng dan nantinya akan ada rencana pengalihan arus lalu lintas dari dan menuju arah Bundaran Besar.

“Dengan adanya renovasi bundaran besar ini, semoga nanti menjadi ikon bagi Provinsi Kalteng “ ucap Yuas.

Rapat dihadiri Instansi terkait seperti Dinas PUPR, Dishub, Diskominfosantik, Dispora, BKAD, Satpol-PP, Biro Adpim serta Bank Kalteng.

Direksi Keet merupakan bangunan simpel bersifat semi permanen dengan luas bangunan 4×6 meter yang dibangun menggunakan sandwich panel. Pegawai konstruksi juga menyebutnya sebagai kantor lapangan. Keberadaan kantor lapangan sifatnya mutlak bahkan tertulis pada surat rencana persiapan proyek pembangunan. Kontraktor tidak bisa mengerjakan pembangunan jika belum menyelesaikan pembuatan kantor ini.

Bayuningtyas Wulandari

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru