Sekilas Info
Kontribusi dari DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, 23 Maret 2022 09:00, Dibaca 630 kali.
MMCKalteng - Palangka Raya - Plt. Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Prov Kalteng Yulindra Dedy bersama dengan Kepala Bidang Angkutan Jalan, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan dan Kepala Seksi Angkutan Pelayaran Rakyat dan ASDP mengikuti FGD webinar yang bertajuk Sidang Para Pakar Keselamatan Transportasi Darat secara virtual, Rabu (23/3/2022). Kadishub mengikuti FGD webinar ini dari aula dinas perhubungan setempat.
Dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi membuka secara langsung kegiatan webinar. Hadir secara offline, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Agus Taufik Mulyono, Ketua Dewan Ikatan Penguji Kendaraan Bermotor Indonesia (IPKBI) Dwi Wahyono Syambudi, Praktisi Transportasi PT. Kamadjaja Logistic Ivan Kamadjaja, Indonesia Road Safety Partnership (IRSP) Suprino, Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia Irjen Pol Firman Shantybudi, Perwakilan Asosiasi Pengemudi Ariel, Perwakilan Pers Kepala Pemberitaan Korporat Tempo Media Group Budi Setyarso. Sementara, hadir secara online Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi yang memberikan keynote speech sebelum diskusi panel dimulai, serta seluruh Kepala Dinas Perhubungan se-Indonesia.
(Baca Juga : Ahmad Toyib: Perangkat Daerah Provinsi Turut Dukung Pemadaman Karhutla )
Dalam FGD ini, Plt. Kepala Dinas Perhubungan Prov. Kalteng Yulindra Dedy menyampaikan pertanyaan kepada para pakar terkait solusi penyelesaian ODOL di Kalteng. Dari FGD webinar ini, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil. Pertama, jalan nasional “eksisting” memiliki banyak problem teknis maupun administratif. Kedua, kurangnya harmonisasi perlengkapan jalan terhadap kebutuhan di lapangan.
Ketiga, beban produksi angkutan barang 95% dan angkutan penumpang 85% yang bertumpu di jalan, diperparah dengan adanya ODOL berdampak durabilitas perkerasan jalan menjadi sangat rendah dan memicu tabrakan/kecelakaan di jalan. Keempat, pemerintah harus mendorong percepatan sertifikasi kompetensi ahli, teknisi atau analis dan operator bidang/selektor transportasi untuk membangun standar minded dalam mewujudkan transportasi yang humanistis. (Tiana Audya Putri/edt:rkh)
Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.