Disbudpar Genjot Promosi Wisata di Kalimantan Tengah

Kontribusi dari Disbudpar Prov. Kalteng, 05 Maret 2022 20:51, Dibaca 2,374 kali.


Palangka Raya - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari bidang kebudayaan dan kepariwisataan. Pandemi COVID-19 dan isu nasional lainnya juga memberi dampak cukup signifikan pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia tak terkecuali di Kalimantan Tengah. Tidak main-main, sejak tahun lalu jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia termasuk ke Kalimantan Tengah mengalami penurunan yang sangat drastis.

Mengatasi berbagai rintangan yang menghadang industri pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata {Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah pun menyiapkan kegiatan dan program serta rencana kerja yang bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Disbudpar Kalteng juga fokus pada pembukaan secara bertahap tempat wisata dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.

(Baca Juga : Gelar Sidang TPP, Lapas Palangka Raya Terus Berupaya Penuhi Hak Warga Binaan)

Disbudpar menindaklanjuti imbauan DPRD Provinsi Kalimantan Tengah dan pihak lainnya yang mengharapkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat melalui industri wisata.

Berbagai langkah tindak lanjut yang telah dilakukan tersebut, diantaranya Disbudpar Kalteng akan secara berkesinambungan mempublikasikan rekomendasi wisata serta refocusing kualitas dan target pasar pariwisata sehingga layanan pariwisata dapat lebih berkualitas. Disbudpar juga akan mengupayakan pelatihan untuk pelaku pariwisata, seperti pelatihan tata kelola ataupun digitalisasi pemasaran.

Sementara itu, Festival Budaya Isen Mulang akan digelar dalam waktu dekat. Festival tahunan tersebut sudah masuk dalam agenda nasional dan diharapkan bisa mendatangkan wisatawan lokal baik dari wilayah Kalimantan Tengah maupun dari wilayah lainnya. Festival ini dilangsungkan bersamaan dengan Hari Jadi Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam festival ini akan dipamerkan mengenai kebudayaan suku Dayak, seperti makanan khas, kesenian, baju adat, tarian adat, musik adat, dan lain sebagainya.

Festival ini merupakan salah satu contoh pengembangan mengenai pengenalan budaya daerah yang digabungkan dengan konsep bisnis modern karena pengunjung bisa membeli berbagai macam oleh-oleh atau makanan dari pedagang yang berdagang di sekitar lokasi festival. Pengunjung dapat berwisata sambil melihat budaya sekaligus berbelanja untuk oleh-oleh saat kembali ke daerah masing-masing.

Diharapkan, ini menjadi momentum bangkitnya sektor pariwisata karena sesuai dengan tujuan Kemenparekraf RI, yaitu memberikan stimulus sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdampak terjaganya jumlah lapangan kerja dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan hiburan di berbagai daerah di Indonesia secara umum dan Kalimantan Tengah secara khusus.

Tidak hanya Festival Budaya Isen Mulang, Disbudpar juga gencar mempromosikan destinasi wisata yang ada di Kalimantan Tengah, sebab akibat adanya pandemi banyak lokasi wisata yang tutup. Untuk itu, para pelaku pariwisata dan juga Disbudpar memanfaatkan inovasi teknologi yang berperan penting dalam mendukung tren pariwisata saat ini. Promosi dari sosial media, seperti Instagram dan media konvensional lainnya juga terus dilakukan. Ini sesuai dengan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, yaitu Mempercepat Pembangunan Ekonomi yang Produktif, Kreatif, dan Berwawasan Lingkungan.

Tidak kalah penting, bergesernya tren pariwisata di Indonesia juga berdampak pada beberapa usaha lainnya, seperti restoran dan rumah makan. Agar dapat bertahan, tentu saja pelaku industri restoran harus berinovasi seiring dengan pergeseran perilaku dan kebiasaan para konsumen. Karena saat ini banyak orang menggunakan layanan food online (delivery, take away, dan catering), maka sudah seharusnya pihak restoran memberikan layanan take away dengan menerapkan contactless service. Bahkan, konsep outdoor dining diperkirakan akan menjadi sangat populer setelah pandemi usai. Ini disebabkan masyarakat akan tetap patuh terhadap protokol kesehatan dan menjaga jarak dengan yang lainnya untuk meminimalkan kontaminasi berbagai virus.

Kunci utama bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat bertahan di tengah pandemi dan isu lainnya adalah memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik. Pasalnya, saat ini masyarakat mulai berubah dibarengi dengan tren pariwisata yang sedikit bergeser, contohnya staycation dimana berwisata dapat dilakukan tanpa banyak bersentuhan dengan orang lain agar tetap aman.

Rusita Murniasi, S.Sos, M.Si (Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Kelembagaan Pariwisata)

 

Disbudpar Prov. Kalteng

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook