Mandi Safar Ritual Tolak Bala

Kontribusi dari Diana Irawati, 15 November 2017 14:07, Dibaca 516 kali.


MMCKalteng. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab.Kotim, menggelar kegiatan tradisi budaya “Mandi Safar” di Sungai Mentaya pada hari Rabu (15/11/2017)

Kegiatan ini dipusatkan di lokasi Icon Patung Jelawat, namun saat pelaksanaan Mandi Safar dipusatkan di Dermaga Habaring Hurung Sampit. Untuk memeriahkan acara tersebut, panitia juga menggelar berbagai lomba yaitu, lomba melukis dan mewarnai, lomba fashion show anak dan remaja, lomba tari daerah, bazar kue tradisional serta lomba maulid al habsyi.

(Baca Juga : Operasi Yustisi Penunggak Pajak Daerah Digelar Bapenda Bersama Satpol PP Kobar)

Mandi Safar merupakan tradisi budaya yang sudah ada sejak dulu. Tradisi ini yaitu mandi bercebur di Sungai Mentaya sebagai simbol membersihkan diri sekaligus harapan agar diri bersih dan terhindar dari hal-hal yang tidak baik.

Tradisi Mandi Safar biasanya dilaksanakan pada Rabu terakhir di bulan Safar. Tradisi ini dipimpin oleh seorang tokoh adat, dengan melakukan semacam ritual menggunakan daun sawang yang selanjutnya digunakan warga saat bercebur ke sungai. Setelah berdoa bersama, warga kemudian beramai-ramai mandi bercebur di sungai Mentaya.

Diana Irawati

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook