Promosikan Produk Kopi Kalteng, Melalui Festival Kopi Istana Kuning

Kontribusi dari Ari Purna Prahara, 15 Februari 2020 20:45, Dibaca 1,626 kali.


MMCKalteng - Kotawaringin Barat - Indonesia memiliki jumlah sektor produksi pertanian kopi yang cukup besar, termasuk produksi kopi dari petani-petani di Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan jumlah 27 kelompok usaha, khususnya dari Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat.

"Produk kopi sudah sangat terkenal di kalangan millenial sekarang ini, dan jumlah penikmat kopi semakin banyak, karena kopi dapat diolah menjadi berbagai macam rasa," ucap Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran.

(Baca Juga : The Heartland Project : Pergerakan anak-anak muda untuk merestorasi hutan-hutan yang masih berdiri di Indonesia)

Pihaknya menyebut bahwa hal ini dapat menjadi peluang usaha yang potensial dan sangat menguntungkan bagi para pengrajin kopi dengan selalu lebih baik, inovatif dan kreatif menjadi produk yang sangat berharga dan diminati oleh masyarakat luas, dan tentunya sangat bermanfaat membantu perekonomian lokal Kabupaten Kotawaringin Barat yang sejalan dengan visi dan misi menuju Kalteng Berkah.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Festival Kopi Istana Kuning dan pertemuan dengan pengrajin kopi tradisional/modern, pelaku UKM dan pelaku IKM serta Perbankan, bertempat di Halaman Istana Kuning, Pangkalan Bun, Sabtu (15/2/2020).

Turut hadir Bupati Kotawaringin Barat Hj. Nurhidayah didampingi Suami H. Ruslan AS, Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah, Pangeran Muasjidinsyah dari Keraton Kerajaan Kutaringin, serta sejumlah Kepala Perangkat Daerah yang tergabung dalam rombongan Kunjungan Kerja Gubernur Kalteng di Kabupaten Kotawaringin Barat, dan para tamu undangan lainnya.

"Saya berharap para petani dan pengrajin kopi semakin sejahtera, dan semoga dapat menciptakan kopi yang sangat nikmat dengan brand yang sangat dikenal masyarakat nasional maupun internasional," imbuhnya.


Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan produk kopi sekaligus mempromosikan sejarah Istana Kuning kepada masyarakat, serta menyajikan 5.000 cangkir kopi dengan 14 pengrajin kopi lokal dan modern.

"Saya percaya nantinya kopi jenis liberika ini menjadi produk ekspor yang sangat berkontribusi bagi perekonomian kalimantan tengah dan selalu bersinergi dengan maksimal dan berkelanjutan antara pelaku UKM dan IKM, para petani dan masyarakat potensial dengan unsur pemerintah, lembaga-lembaga keuangan, baik bank dan non bank, dalam hal ini BUMN dan BUMD," tuturnya.

Pihaknya mengatakan bahwa pemerintah akan selalu bersinergi dan berpihak kepada UMKM dan IKM serta masyarakat kecil, dan salah satu bukti bentuk keberpihakan pemerintah dari segi permodalam terhadap pelaku usaha yang sudah nyata dirasakan, adalah dengan pemberian subsidi yang besar terhadap bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), melalui Bank Penyalur KUR termasuk Bank Pembangunan Kalimantan Tengah dengan suku bunga hanya sebesar 6% per tahun.

"Diharapkan para pengrajin kopi atau pelaku usaha dapat memanfaatkan fasilitas KUR tersebut dan senantiasa melaksanakan dan mengembangkan kegiatan usahanya dengan lebih baik lagi, karena pemerintah selalu berpihak kepada pelaku UMKM dan IKM," pungkasnya.

Sementara itu Bupati Kotawaringin Barat Hj. Nurhidayah menyebut Festival Kopi Istana ini dimaksudkan sebagai wadah bagi para produsen terutama petani kopi lokal, untuk mempromosikan produk kopi-kopi khas Kabupaten Kotawaringin Barat.

"InsyaAllah cita rasanya bersaing dengan kopi-kopi dari daerah lain di wilayah Indonesia," ucap Nurhidayah.

Orang nomor satu di Kabupaten yang berjuluk Marunting Batu Aji ini menyampaikan bahwa saat ini Kabupaten Kotawaringin Barat sudah memiliki para petani kopi yang menghasilkan produk kopi secara mandiri dan berorientasi profit.


"Misalnya saja kopi liberika asal desa kumpai batu atas, dan potensi pengembangan perkebunan kopi di wilayah kecamatan arut utara, serta yang spesial pada malam hari ini, adalah warisan seduhan kopi dari kesultanan kutaringin," imbuhnya.

Pihaknya menyebut potensi-potensi kopi asli Kabupaten Kotawaringin Barat tersebut menjadi nilai tambah bagi pengembangan destinasi wisata di wilayahnya. Terutama didukung dengan kehadiran tempat-tempat bersantai di Kota Pangkalan Bun, seperti di Halaman Lapangan Tugu, Pangkalan Bun Park, serta wilayah strategis lainnya, yang dapat semakin membuat betah wisatawan yang datang.

"Karena di era jaman now, khususnya generasi millenial saat ini, kopi telah menjadi gaya hidup atau lifestyle, sedangkan bagi karyawan atau pegawai, kopi dapat menjadi media peningkatan produktivitas kerja dan media penyambung tali silaturahim," ujarnya.

"Untuk itu, bersama dengan dukung Bapak Gubernur, kami berharap, pengembangan tanaman kopi dapat kita aplikasikan secara komprehensif, sehingga dapat menjadi unggulan daerah," pungkasnya. (ARP/Foto:RDN)

Ari Purna Prahara

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook