Promkes Tentang Musim Penghujan Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD)

Kontribusi dari DISKOMINFO KABUPATEN KAPUAS, 24 Januari 2020 16:21, Dibaca 670 kali.


mmckalteng - KUALA KAPUAS - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kapuas melakukan penyuluhan kesehatan tentang Musim Penghujan Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD), yang pada kesempatan itu disampaikan langsung oleh dr. Dewi Fatmi Januarini,  selaku Dokter Umum RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, beserta tim PKRS, yang mana penyuluhan kesehatan tersebut merupakan kegiatan rutin Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS), Kamis (23/1/2020) lalu.

dr. Dewi menjelaskan Penyakit Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan menyerang pada anak-anak maupun orang dewasa dengan gejala utama nyeri otot, tulang, dan sendi serta dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah.

(Baca Juga : Sosialisasi dan Pemantapaan Keserasian Sosial, Ajak Warga Menggunakan Mensos Secara Bijak )

Ciri – ciri nyamuk Aedes Aegypti, antara lain Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya, Berbadan kecil, Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari, Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang gelap dan lembab, Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air, Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air, Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas, dan Kemampuan terbang kira-kira 100 meter.

Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) yaitu Hanya dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypty betina,yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat-tempat umum, Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/menghisap darah orang yang sakit DBD (Demam Berdarah Dengue) atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat Virus Dengue. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan berkembang biak dalam tubuh nyamuk. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung virus dengue gejala sakit/demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi). Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik,ia akan segera menderita DBD (demam berdarah dengue), Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,virus tersebut akan dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut.

Tanda dan Gejala DBD adalah Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil, Mual dan muntah, Kurang nafsu makan, nyeri pada persendiaan,serta sakit kepala, Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit , mimisan, Nyeri perut ( ulu hati ), Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3 — 7 secara berulang—ulang, Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar. Tanda Bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) antara lain Perdarahan gusi, Nyeri perut, Muntah darah, Penderita tidak sadar, Denyut nadi tidak teraba, Perdarahan otak, dan Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat.

Pengobatan yang biasanya dilakukan yaitu Penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu), Penambahan cairan tubuh melalui infus di perlukan untuk mencegah dehidrasi, Paracetamol untuk keluhan demam, Oralit apabila diare, dan pemberian obat antibiotik apabila terjadi infeksi.

"Pencegahan DBD yang efektif yaitu dengan program 3M : (MENGURAS, MENUTUP, dan MENGUBUR). Pencegahan secara Kimia antara lain Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging. Pencegahan secara Fisik seperti  sekurang-kurangnya seminggu sekali dengan cara 3 M plus, yaitu Menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air, Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air seperti ban bekas,kaleng bekas,vas bunga,penampungan air dsb, Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian, Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali, Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak, Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah, Menaburkan bubuk Larvasida, Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air, Memasang kawat kasa, Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar, Menggunakan kelambu, serta Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk. Pencegahan Secara Biologi yaitu Pengendalian biologi antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan nyamuk," pungkasnya. (RSUD/Hmskmf)

 

DISKOMINFO KABUPATEN KAPUAS

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook