TPA sebagai Daerah Tujuan Kunjungan

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 06 Agustus 2019 07:44, Dibaca 14 kali.


Inovasi pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) telah mengubah menjadi TPA Palinget memiliki konsep edukasi. Mulanya dari sumber polusi dan penyebab berbagai penyakit menjadi manfaat yang meningkatkan ekonomi warga sekitar TPA. TPA yang terletak di Desa Teluk Palinget, Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas dikelola oleh pihak-pihak yang memiliki komitmen kuat dalam pengelolaan sampah. 

Kepala Bidang Pertamanan dan Kebersihan Dinas PUPRPKP Kabupaten Kapuas menerangkan bahwa selain sebagai tempat pembuangan akhir saat ini TPA Palinget juga menjadi taman bermain dan belajar karena pada sabtu minggu banyak anak-anak PAUD serta TK yang datang. TPA dilengkapi dengan taman bermain untuk belajar dan bermain dan tahun ini diadakan  lomba menggambar dan mewarnai di TPA.

(Baca Juga : Pj. Bupati Barsel Hadiri Peringatan Nuzulul Quran 1444 H)


Pengelola TPA Gunawan menjelaskan bahwa secara resmi TPA memang belum dibuka untuk umum, tetapi pengunjung dapat diizinkan masuk jika ingin mengunjungi TPA. Selain sebagai tempat pembuangan akhir TPA tersebut juga memiliki taman warna warni, café, dan gazebo untuk bersantai serta audio musik, pengelolaan gas metan, cacah plastik atau daur ulang, pembuatan pupuk kompos dan pupuk cair. Bahkan gambar dan tulisan-tulisan yang ada di TPA tersebut juga menjadi daya tarik bagi pengunjung, seperti tulisan moto bekerja keras, bergerak cepat, bertindak tepat, pantang menyerah, dan bertanggung jawab. 

Pengelolaan sampah yang tepat dapat mendatangkan banyak manfaat, baik dalam hal ekonomi, edukasi, bahkan menjadi sumber energi terbarukan. TPA juga membuka lapangan kerja dari berbagai peluang usaha baru daur ulang sampah. Tempat pemrosesan akhir sampah di Desa Teluk Palinget telah melakukan berbagai inovasi yang mengubah sampah dari masalah menjadi berkah. TPA Palinget menggunakan pendekatan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan 3R (reduce, reuse, recycle) dapat terurai untuk memungkinkan penguraian sampah yang efektif. 


Transformasi TPA menjadi fasilitas edukasi diawali dengan mengajak masyarakat belajar memilah sampah. Kegiatan penanganan sampah yang dilakukan meliputi: 1) pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan sifat sampah, 2) pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu, 3) pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir, 4) pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah, 5) pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman. 

TPA Palinget yang sudah ditata dan dapat menjadi objek kunjungan yang mengedukasi bagi pengunjung. Fasilitas yang dibuat di TPA Palinget sebagai penunjang kegiatan edukatif bertema lingkungan dan juga menjadi usaha mengembangkan daerah tujuan kunjungan. Dalam usaha untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki di TPA didasarkan pada unsur edukatif bermain. Bermain sebagai bentuk kegiatan belajar bagi anak untuk melatih kreativitas dan menyenangkan. Untuk itu, TPA Palinget menyediakan sarana berupa alat bermain yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak. Alat permainan edukatif merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, TPA ini juga mengembangkan menjadi daerah tujuan kunjungan yang tampak pada objek dan daya tarik TPA, prasarana, tata laksana, atau infrastruktur serta kondisi dari masyarakat atau lingkungan.(syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook