Penilaian Pembelajaran

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 14 April 2019 11:40, Dibaca 61 kali.


Penilaian yang dijalankan oleh seorang guru berjalan dengan baik jika sebelumnya ditentukan unsur-unsur dalam situasi belajar yang dianggap penting. Setiap bentuk penilaian yang baik seharusnya membantu merealisasikan tujuan belajar yang dianut siswa. Para siswa diharapkan dengan sepenuh hati dapat menyadari hasil-hasil pelajaran yang dicapainya. Untuk itu, perlu disampaikan hasil penilaian yang didapat siswa, baik berdasarkan kemampuan individu maupun kelompok.

Ciri penilaian dalam pendidikan diungkapkan Suharsimi (2002), yaitu: ciri pertama, penilaian dilakukan secara tidak langsung. Hal ini terkait untuk mengetahui tingkat inteligen seorang anak dan akan mengukur kepandaian melalui ukuran kemampuan menyelesaikan soal-soal. Ciri kedua dari penilaian pendidikan yaitu penggunaan ukuran kuantitatif. Penilaian pendidikan bersifat kuantitatif, artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran. Setelah itu lalu diinterpretasikan ke bentuk kualitatif. Misalnya: Hasil pengukuran, anak A mempunyai IQ 125, sedangkan IQ anak B 105. Artinya, anak A dapat digolongkan sebagai anak yang pandai, sedangkan B anak yang normal. Ciri ketiga dari penilaian pendidikan, yaitu bahwa penilaian pendidikan menggunakan unit-unit untuk satuan-satuan yang tetap karena IQ 105 termasuk anak normal. Ciri kempat dari penilaian pendidikan adalah bersifat relatif, artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain. Contoh: hasil ulangan yang diperoleh anak hari Rabu adalah 80. Hasil hari kamis 90. Tetapi hasil ulangan dari Jumat hanya 50. Ketidaktetapan hasil penilaian ini disebabkan karena banyak faktor. Mungkin pada hari Jumat anak sedang tidak konsentrasi. Ciri kelima dalam penilaian pendidikan adalah bahwa dalam penilaian pendidikan sering terjadi kesalahan-kesalahan.

(Baca Juga : Hak Terhadap Informasi Publik)

Penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Arifin, 2013). Apabila dilihat dalam konteks yang lebih luas, keputusan tersebut dapat menyangkut keputusan tentang siswa dan keputusan tentang kebijakan pendidikan. Selanjutnya penilaian adalah proses pengumpulan informasi atau data yang digunakan untuk membuat keputusan tentang pembelajaran (Rasyid dan Mansur, 2007). Pembelajaran tertuju pada siswa dan kebijakan di sekolah. Proses penilaian meliputi pengumpulan bukti-bukti tentang pencapaian belajar peserta didik. Bukti ini tidak selalu diperoleh melalui tes saja, tetapi juga bisa dikumpulkan melalui pengamatan atau laporan diri.

Penilaian dapat digunakan untuk memberikan diagnosis terhadap problema seseorang. Penekanan berhubungan dengan kasus siswa yang dapat dinilai adalah karakter dari seseorang, termasuk kemampuan akademik, kejujuran, kemampuan untuk mengerjakan soal-soal dan sebagainya. Tujuan atau fungsi penilaian ada beberapa hal, yakni penilaian berfungsi selektif. Penilaian seyogianya harus membantu anak mencapai tujuan belajar. Penilaian harus sejalan dengan tujuan pendidikan. Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Selanjutnya penilaian berfungsi diagnotik. Jika alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan peserta didik. Berikunya penilaian berfungsi sebagai penempatan. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Fungsi dari penilaian dimaksudkan untuk mengetahui suatu pembentukan karakter berhasil diterapkan. Pemaknaan terhadap penilaian ditinjau dari aspek siswa, guru, dan sekolah. Tiga komponen yang saling berkait dengan tujuan pendidikan, pengalaman belajar, dan penilaian hasil belajar.(syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook