Kemarau Tahun Ini Diprediksi Panjang, Waspada Ancaman Karhutla

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 02 April 2019 07:32, Dibaca 897 kali.


MMCKalteng - Palangka Raya – Kabid Penanggulangan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Koffeno Nahan mengatakan, di tahun 2019 ini kemarau akan berlangsung lebih panjang.

“Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), maka kemarau akan berlangsung hingga bulan November mendatang,” ungkapnya, Senin (1/4/2019).

(Baca Juga : Kepribadian Bhuta Kala Digambarkan dengan Ogoh-ogoh)

Kata Koffeno, sebagai bentuk antisipasi dari prediksi panjangnya musim kemarau  tahun ini, maka pemerintah secara terpusat telah memerintahkan setiap daerah  yang rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk mempersiapkan langkah- langkah pengendalian karhutla .

“Jika berkaca dari provinsi tetangga seperti Kalbar yang baru-baru ini ditemukan 29 titik hotspot (titik panas), maka harus siap langkah antisipasi. Terlebih kemarau tahun ini tidak bisa diprediksi bulan apa saja  yang bersifat ekstrim,” jelasnya.

Guna menyikapi ancaman karhutla ditahun ini lanjut, maka pemerintah pusat juga telah mewanti-wanti daerah rawan karhutla, dimana koordinasi dalam penanggulangan dan pencegahan akan melekat secara langsung kepada kepala daerah melalui satgas masing-masing.

“Walikota Kota Palangka Raya melalui satgas penanggulangan dan pencegahan karhutla yang ada, telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi menyikapi peralihan musim ditahun ini, terutama ancaman karhutla yang biasanya akan muncul,” terangnya lagi.

Untuk wilayah Kota Palangka Raya sebut Koffeno, sedikitnya ada enam kelurahan yang mesti diwaspadai sebagai wilayah rawan karhutla. “Seperti Kelurahan Habaring Hurung dan Kelurahan Kalampangan serta empat kelurahan lainnya di Palangka Raya, ditempatkan sebagai zona merah yang harus diawasi akan munculnya titik panas,” bebernya.

Namun sejatinya, secara khusus jajaran Pemko Palangka Raya melalui BPBD serta tim satgas penanggulangan dan pencegahan karhutla jauh-jauh hari telah lebih waspada dan melakukan kerja efektif guna mengantisipasi terjadinya karhutla, tambah Koffeno

“Tahun 2015 menjadi tahun kelam  dimana wilayah Palangka Raya mengalami bencana asap yang ditimbulkan dari karhutla. Maka itu, upaya pencegahan sejak dini dilakukan, baik koordinasi melekat dan kesiapan sarana prasarana pencegahan,” tutupnya. (MC. Isen Mulang)

Martiana Winarsih

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook