Sekilas Info
Kontribusi dari Rikah Mustika, 15 November 2025 20:10, Dibaca 63 kali.
MMCKalteng – Tangerang – Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalteng menghadiri kegiatan Indonesia.go.id (IGID) Menyapa KIM Festival bertajuk “PP Tunas: Cerdas di Dunia Maya, Bijak di Dunia Nyata”, yang digelar di Alun-Alun Kota Tangerang, Banten, Sabtu (15/11/2025).
Kegiatan ini merupakan rangkaian acara Festival Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) yang digelar selama dua hari pada tanggal 14-15 November 2025.
(Baca Juga : TRC Pusdalops BPBPK Prov. Kalteng Kawal Pendistribusian Logistik ke Kotim)
Ketua Tim Pengelolaan Portal Informasi Publik Taufik Rauf dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya peran masyarakat dalam membangun ekosistem digital yang sehat di tengah maraknya kejahatan siber dan penyebaran hoaks. Menurutnya, persoalan tersebut bukan semata karena banyaknya pelaku kejahatan digital, tetapi juga karena masih banyak orang baik yang memilih diam dan tidak berkontribusi di ruang digital.
“Bukan karena banyaknya pelaku kejahatan, tapi karena orang-orang baik memilih untuk tidak melakukan apa-apa di media sosial. Padahal, menulis narasi singkat saja sudah bisa memberi arti bagi banyak orang,” ujarnya.
Taufik mencontohkan, kegiatan sederhana seperti memposting perjalanan atau keikutsertaan dalam sebuah acara dapat menjadi lebih bermakna apabila disertai narasi positif yang membangun semangat. Ia mendorong peserta KIM untuk lebih aktif menyebarkan konten bermanfaat.
Lebih lanjut, Taufik menjelaskan bahwa Indonesia.go.id hadir bukan untuk bersaing dengan media lain, melainkan untuk memperkaya ruang digital dengan narasi dan konten positif, baik berupa tulisan, foto, maupun video. Platform ini, katanya, memberi kebebasan bagi masyarakat untuk memilih sumber informasi yang ingin mereka konsumsi.
Ia juga mengajak masyarakat, termasuk mahasiswa, komunitas, dan para pegiat informasi, untuk berkolaborasi dalam membangun narasi positif dan kritik membangun.
“Protes boleh, koreksi boleh, sekeras apa pun juga tak masalah. Pemerintah tidak anti kritik. Namun, sampaikanlah dengan bahasa yang baik dan santun, agar kritik tersebut dipahami dan menghadirkan ketenangan bahwa kita ingin memperbaiki bersama,” jelasnya.
Taufik turut meminta peserta untuk memanfaatkan kesempatan pada KIM Festival dengan menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari para narasumber yang hadir. Ia menyebutkan akan ada narasumber tambahan yang membahas lebih dalam tentang pentingnya regulasi PP Tunas, yang dirancang untuk membentuk generasi muda yang tangguh, cerdas, dan santun dalam berkomunikasi di ruang publik.
“PP Tunas diperlukan untuk menciptakan generasi yang bukan hanya kuat dan adaptif dalam dunia digital, tetapi juga beretika dalam menyampaikan pendapat,” tegasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para narasumber yakni Annisa Pratiwi Iskandar dari Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan, Praktisi Komunikasi Digital dan AI Architecture Erry Farid, dan Sekretaris Ditjen Pengawan Ruang Digital Kementerian Komdigi RI Mediodecci Lustarini. (Rkh/Foto:UL)