Rakonreg PDRB 2025 Bahas Strategi Penguatan Infrastruktur dan Hilirisasi SDA Kalteng

Kontribusi dari Ika Alqinaya, 11 November 2025 14:20, Dibaca 97 kali.


MMCKalteng – Palangka Raya – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Prov. Kalteng Herson B. Aden menghadiri Rapat Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto (Rakonreg PDRB) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Bapperida Prov. Kalteng, Selasa (11/11/2025).

Dalam sambutannya, Herson menyampaikan bahwa pembangunan harus dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan dengan menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

(Baca Juga : Gebyar Seni Pertunjukan Sendratari Musikal Titis Tutus)

“Pembangunan bukan hanya tentang angka pertumbuhan, tetapi bagaimana kita menyeimbangkan antara kemajuan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah,” ujar Herson.

Ia menjelaskan, pemerintah terus berupaya menjaga optimisme di tengah tantangan global, dengan target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025 sekitar lima persen. Di tingkat daerah, kinerja ekonomi Kalimantan Tengah menunjukkan tren positif, yaitu tumbuh sebesar 4,14 persen pada 2023, meningkat menjadi 4,46 persen pada 2024, dan mencapai 5,36 persen (yoy) pada triwulan III tahun 2025.

“Capaian ini menunjukkan bahwa ekonomi Kalimantan Tengah terus bergerak ke arah yang lebih baik, namun kita tidak boleh puas. Masih banyak potensi yang harus digarap melalui kerja sama lintas sektor dan daerah,” tambahnya.

Herson menjelaskan bahwa pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah sebesar 5,60 persen pada 2025, naik menjadi 6,03 persen pada 2026, dan diharapkan mencapai 7,3 persen pada 2029 sebagai kontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen di tahun yang sama.


Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kapasitas fiskal yang kuat serta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. “Kita perlu memperkuat komunikasi, sinkronisasi, dan harmonisasi kebijakan, agar kebijakan efisiensi anggaran tetap sejalan dengan kemampuan dan kebutuhan daerah,” ungkapnya.

Karakter ekonomi Kalimantan Tengah saat ini masih didominasi oleh sektor sumber daya alam atau brown economy, yang berperan sebagai produsen bahan mentah dan membutuhkan penguatan konektivitas antarwilayah.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi mendorong transformasi ekonomi menuju green economy melalui hilirisasi industri di seluruh kabupaten dan kota, penguatan sektor pertanian, UMKM, serta perdagangan rakyat. Selain itu, peningkatan tata kelola dan perizinan usaha yang transparan, pengembangan infrastruktur dasar dan konektivitas, serta pembentukan kawasan ekonomi terpadu sebagai pusat pertumbuhan baru juga menjadi fokus pembangunan.

“Transformasi menuju ekonomi hijau adalah keharusan, bukan pilihan. Dengan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah, kita tidak hanya memperkuat ekonomi daerah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menjaga lingkungan,” jelas Herson.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus menekan angka kemiskinan dan ketimpangan sosial.

Selain itu, Herson menyampaikan beberapa arahan tindak lanjut, di antaranya percepatan pembentukan Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (PPED) bagi kabupaten yang belum membentuk, seperti Barito Utara, Katingan, Lamandau, Pulang Pisau, dan Seruyan. Pemerintah daerah juga diimbau segera menyelenggarakan Rapat Koordinasi PPED dan mempersiapkan kick off pengadaan barang/jasa secara serentak pada awal Januari 2026.


“Penting bagi kita semua untuk menyiapkan langkah-langkah nyata. Laporan sembilan langkah konkret percepatan pertumbuhan ekonomi daerah harus segera disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri melalui laman kendaliekonomi.kemendagri.go.id,” tegasnya.

Melalui forum Konreg PDRB 2025 ini, Herson berharap seluruh pihak dapat memperkuat kerja sama dan menyamakan langkah strategis untuk memajukan perekonomian Kalimantan Tengah secara inklusif dan berkelanjutan.

“Forum ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi, menyatukan visi, serta memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” tutup Herson.

Adapun tema Rakonreg tahun ini adalah “Penguatan Infrastruktur dan Hilirisasi Sumber Daya Alam yang Didukung oleh Sumber Daya Manusia Unggul dan Berkarakter Guna Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan.”

Hadir sebagai narasumber antara lain Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS RI Moch. Edy Mahmud; Direktur Pembangunan Indonesia Barat Bappenas RI Dr. Rer. Nat. Jayadi; Kepala Bagian Perencanaan Dukungan Strategis dan Isu Aktual Biro Perencanaan Kementerian Perindustrian RI Catur Basuki Rakhmawan; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Yuliansah Andrias; serta akademisi Universitas Palangka Raya Hendrik Segah.

Kegiatan ini turut dirangkai dengan penandatanganan kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Badan Pusat Statistik (BPS) tentang penyediaan, pemanfaatan, serta pengembangan data dan informasi statistik dalam rangka mendukung pembangunan daerah di Provinsi Kalimantan Tengah. (IAQ/Foto: Pmi)

Ika Alqinaya

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook