Sekilas Info
Kontribusi dari Diskominfo Barito Selatan, 03 November 2025 15:25, Dibaca 278 kali.
MMCKalteng - Buntok - Bupati Barito Selatan (Barsel), Eddy Raya Samsuri menghadiri pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Kalteng Tahun 2025, yang digelar di Hotel M Bahalap Palangka Raya, Senin (3/11/2025). Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kalteng beserta beberapa bupati se-Kalimantan Tengah diantaranya Bupati Barsel yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Barsel, Rahmat Nuryadin didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Selatan, Manat Simanjuntak.
Acara dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kalteng, Sunarti menegaskan bahwa Revitalisasi Bahasa Daerah tidak hanya bertujuan untuk menempatkan kembali bahasa daerah di ranah yang semestinya, tetapi juga sebagai upaya mempromosikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa ibu di kalangan generasi muda.
“Hai ini juga merupakan keberhasilan pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah yang digagas oleh Balai Bahasa Provinsi Kalteng bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota selama empat tahun terakhir,” tegas Sunarti.
(Baca Juga : Bupati Kobar Gelar Ramah Tamah HUT ke-80 RI Bersama Forkopimda dan Veteran)
Kegiatan revitalisasi ini difokuskan pada sepuluh bahasa daerah di Kalteng, yaitu Bahasa Dayak Ngaju, Dayak Ma`anyan, Ot Danum, Melayu Kotawaringin, Dayak Siang, Dayak Bakumpai, Dayak Katingan, Tawoyan, Melayu Sukamara, dan Dayak Sampit.
Pelestarian bahasa daerah merupakan bagian penting dari upaya menjaga identitas dan kekayaan budaya daerah. Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) akan berlangsung selama tiga hari, menampilkan peserta dari berbagai kabupaten yang akan menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam berbahasa daerah.
Sementara itu, Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Iwa Lukmana menjelaskan bahwa FTBI merupakan puncak dari rangkaian panjang kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah yang telah berlangsung selama beberapa bulan.
“Ajang ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras dan semangat adik-adik dalam mempelajari bahasa daerah masing-masing. Bisa dibilang FTBI ini adalah bonus setelah berjuang cukup lama," tutur Iwa. Ia menambahkan bahwa sertifikat kejuaraan FTBI memiliki nilai prestisius karena telah diakui oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), sehingga dapat menjadi nilai tambah bagi para peserta ketika melanjutkan pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Iwa juga mengingatkan bahwa tidak ada satu pun bahasa daerah di Indonesia yang benar-benar aman dari ancaman kepunahan, termasuk bahasa-bahasa besar seperti Jawa, Sunda, Madura, dan Batak. "Balai Bahasa memberikan motivasi dan fasilitasi melalui program revitalisasi, namun sesuai undang-undang, pelestarian bahasa daerah tetap merupakan tanggung jawab utama pemerintah daerah," tegasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalteng Sukardi Gau, perwakilan Bupati/Wali Kota se-Kalteng serta para Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait, jajaran Disik Kabupaten Barito Selatan beserta guru-guru pendamping.(diskominfoSP-Barsel//5R1)foto:dok./Edt:UL
Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.