Sekilas Info
Kontribusi dari DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, 22 Mei 2025 15:43, Dibaca 877 kali.
MMCKalteng – Palangka Raya - Plt. Kadis Ketahanan Pangan Prov. Kalteng Agus Candra mengikuti Sosialisasi dan Koordinasi dengan Direktorat Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional terkait Gerakan Selamatkan Pangan secara daring melalui zoom meeting, Selasa (20/5/2025) dari ruang rapat Dinas Ketahanan Pangan Prov.Kalteng Jalan Willem AS No. 09 Palangka Raya.
Plt. Kadis Ketahanan Pangan Prov. Kalteng Agus Candra mengatakan bahwa secara global, Food Loss and Waste (FLW) merupakan salah satu tantangan terbesar dalam sistem pangan saat ini. Menurut FAO (2011), sepertiga dari pangan yang diproduksi atau sekitar 1,3 miliar ton pangan terbuang setiap tahunnya. Di sisi lain, ancaman krisis pangan dan masalah kerawanan pangan dan gizi masih menjadi tantangan yang harus diatasi.
(Baca Juga : Satgas Pastikan Semua Masyarakat Sudah Menerima Vaksin )
"Hal ini menjadi perhatian serius Indonesia dan negara-negara di dunia sesuai komitmen dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12 poin ke-3, yaitu negara-negara di dunia diharapkan dapat mengurangi 50 persen food waste per kapita di tingkat retail dan konsumen pada tahun 2030. Di sisi lain, kegiatan ini juga mendukung capaian target SDGs ke-2, Zero Hunger (tanpa kelaparan)," bebernya.
"Indonesia berkomitmen dalam pencapaian target SDGs 12.3 sebagaimana dituangkan pada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 2024, khususnya pada Prioritas Nasional ke-1, yaitu memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan," sambungnya.
Ia juga menyampaikan, komitmen tersebut dijabarkan dalam program prioritas ke-3 yaitu peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan, melalui kegiatan prioritas ke-5 peningkatan tata kelola sistem pangan nasional serta arah kebijakan pengelolaan food waste.
Selain itu Plt. Kadis Ketahanan Pangan Prov. Kalteng Agus Candra menyampaikan pula bahwa pada tahun 2022, Badan Pangan Nasional telah menginisiasi Gerakan Selamatkan Pangan untuk pencegahan dan pengurangan food loss and waste dalam rangka Kewaspadaan Pangan dan Gizi.
"Fokus utama gerakan ini dilakukan melalui 2 (dua) pendekatan utama, yaitu: (1) mencegah terjadinya kemubadziran/pemborosan pangan melalui penetapan kebijakan dan upaya sosialisasi, promosi dan advokasi kepada seluruh pihak dan seluruh elemen masyarakat; dan (2) fasilitasi aksi penyelamatan pangan untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Melalui Gerakan Selamatkan Pangan tersebut, pangan berlebih dapat dimanfaatkan untuk mendukung upaya menurunkan kerawanan pangan dan gizi di Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut, diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dari hulu ke hilir bersama sektor pentahelix ABCGM (Academics, Business, Community, Government, and Media), baik di pusat maupun daerah.
"Kehadiran pemerintah bersifat strategis dalam mengkoordinasikan, menetapkan kebijakan dan menyosialisasikan Gerakan Selamatkan Pangan serta melakukan upaya intervensi," tutupnya.
Pertemuan tersebut diikuti pula oleh Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Rudy Handoko, Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan Sri Damaiyanti, serta JFT.
(Hanpang_ES_TPA)/Edt:WP
Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.