Sekilas Info
Kontribusi dari RSJ Kalawa Atei Kalteng, 20 Mei 2025 09:02, Dibaca 410 kali.
MMCKalteng - Palangka Raya - Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 resmi dibuka oleh Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, pada Minggu (18/5/2025) dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah. Mengusung tema besar “The Spirit of Isen Mulang”, festival ini disambut antusias oleh ribuan masyarakat yang memadati rute Bundaran Besar hingga Jalan Galaxy untuk menyaksikan karnaval budaya yang penuh warna.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, unsur Forkopimda, Ketua TP-PKK Provinsi Kalteng Aisyah Agustiar Sabran, serta para Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
(Baca Juga : Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah Berada di Level 3 )
Dalam sambutannya, Gubernur Kalimantan Tengah menekankan bahwa Karnaval Budaya ini bukan sekadar perayaan, melainkan bagian penting dari promosi sektor pariwisata dan pengembangan seni budaya lokal. Kegiatan ini juga menjadi strategi konkret dalam mendukung Program Kepariwisataan Nasional "Wonderful Indonesia", yang kini tergabung dalam agenda Kharisma Event Nusantara (KEN). Tak hanya itu, FBIM juga turut mendorong Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
“Festival ini adalah bentuk nyata upaya kita dalam menjaga dan menggali nilai-nilai budaya lokal yang diwariskan leluhur, selaras dengan filosofi Huma Betang dan semangat Belom Bahadat, yang menjunjung tinggi toleransi, kebersamaan, dan penghormatan terhadap perbedaan,” ujar Gubernur dalam pidatonya.
Gubernur berharap, FBIM 2025 dapat menjadi pemantik semangat kolektif untuk melestarikan tradisi, adat istiadat, hingga permainan rakyat, sekaligus mengangkat sektor pariwisata dan perekonomian lokal. “Kita ingin produk dan destinasi wisata kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tegasnya.
Salah satu penampilan yang menyita perhatian masyarakat datang dari Rumah Sakit Kalawa Atei, yang mengusung tema “Satu Suara Lawan Pasung, Satu Langkah Bangun Kalteng”.
RSJ Kalawa Atei menampilkan sebuah mini drama bertema kemanusiaan, berlatar di Bumi Tambun Bungai, yang menggambarkan masih adanya praktik pemasungan terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan masalah kecanduan narkoba di masyarakat. Drama ini mengangkat perjalanan seorang individu yang mengalami pasung dan kecanduan, namun mampu pulih berkat dukungan medis dan sosial.
Melalui pementasan tersebut, RS Kalawa Atei menyampaikan pesan kuat bahwa kebebasan dan pemulihan adalah mungkin, dan bahwa ODGJ memiliki potensi untuk berkarya serta berdaya dalam membangun daerah. Mereka bisa menghasilkan produk bernilai jual dan memiliki hak untuk diterima dan diikutsertakan sebagai bagian dari masyarakat.
“Pesan kami jelas, bahwa ODGJ memiliki hak yang sama. Mereka bisa menghasilkan produk bernilai jual, punya potensi, dan berhak menjadi bagian dari masyarakat. Ini perjuangan bersama menuju Kalteng Berkah, Kalteng Maju, menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Direktur RS Kalawa Atei, Seniriaty usai pertunjukan.
Selain menampilkan mini drama, RS Kalawa Atei memampilkan mobil hias dengan visual penjara fisik sebagai simbol keterkungkungan ODGJ akibat pemasungan, lengkap dengan properti jeruji besi. Di sisi lain, Burung Tingang yang merupakan burung khas Kalimantan melambangkan kebebasan dan semangat, menjadi visual utama yang menggambarkan harapan dan kebebasan setelah ODGJ terbebas dari pasung dan narkoba.
(Rhm)/Edt:WP
Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.