Sekilas Info
Kontribusi dari BKD Kalteng, 18 Mei 2025 13:19, Dibaca 563 kali.
MMCKalteng - Palangka Raya – Meski diguyur hujan deras, semangat masyarakat Kalimantan Tengah tidak surut dalam memeriahkan Pembukaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Tahun 2025. Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah ini dilaksanakan di Stadion Tuah Pahoe, Sabtu malam (17/5/2025) dan berlangsung dengan sangat meriah.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, didampingi Ketua TP-PKK Provinsi Kalteng, Aisyah Agustiar Sabran, Wakil Gubernur H. Edy Pratowo beserta istri, jajaran Forkopimda, serta Pejabat Tinggi Pratama dan seluruh ASN di lingkungan Pemprov Kalteng.
(Baca Juga : Kadispursip Nunu Andriani Hadiri Launching I-Murung Raya dan Aplikasi SRIKANDI Kabupaten Murung Raya)
Dalam sambutannya, Gubernur Agustiar Sabran menyampaikan bahwa FBIM merupakan wujud nyata pelestarian budaya lokal serta semangat kebersamaan masyarakat Kalimantan Tengah. Ia juga menekankan bahwa hujan deras yang mengguyur tidak menjadi penghalang untuk terus menjaga semangat Isen Mulang, yang berarti pantang mundur dalam menghadapi segala situasi.
“Inilah semangat Isen Mulang yang sejati. Hujan deras bukan alasan untuk surut dalam melestarikan budaya dan memperingati hari jadi provinsi kita. Justru ini menunjukkan semangat masyarakat Kalteng yang luar biasa,” ucap Gubernur dengan penuh semangat.
Sementara itu, Kepala BKD Prov. Kalteng, Lisda Arriyana, mengungkapkan kekagumannya terhadap antusiasme masyarakat yang tetap bertahan di tengah hujan untuk menyaksikan berbagai pertunjukan budaya yang ditampilkan.
“FBIM adalah momentum berharga untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya daerah. Kehadiran kita di sini, meski dalam kondisi hujan deras, menunjukkan komitmen dan semangat ASN untuk selalu hadir mendukung kegiatan pembangunan karakter masyarakat,” tandas Lisda.
Acara pembukaan FBIM 2025 diwarnai dengan penampilan seni dan budaya dari berbagai kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah, sebagai bagian dari upaya menjaga warisan budaya sekaligus mempererat persatuan di tengah keberagaman. (IM)/Edt:WP