Master of Ceremony Dalam Acara Formal

Kontribusi dari Widianatalia, 30 Agustus 2018 10:32, Dibaca 4,763 kali.


MC (Master of Ceremony) merupakan seseorang yang dipercayakan untuk memimpin sebuah acara. Endang Kusvariani, SH menjadi salah satu Narasumber yang hadir untuk memberikan materi mengenai MC (Master of Ceremony) yang diselenggarakan oleh "Maeztro Production" di Aula Gedung Batang Garing, Palangka Raya, selama 2 (dua) hari pada tanggal 6 - 7 Agustus 2018. Endang menjelaskan untuk menjadi seorang MC dalam sebuah acara formal harus memiliki kemampuan yang cukup memadai. Pembawa acara atau MC harus memiliki keberanian atau kepercayaan diri, menguasai bahasa dengan baik, memiliki pengetahuan umum yang cukup memadai, bersikap kreatif dan penuh inisiatif, memiliki “Sense of Humor” dan “Body Language” yang memadai serta kemampuan mengolah suara dengan memiliki teknik intonasi yang baik yaitu menyenangkan, tidak menakutkan, tidak kasar, tidak merayu, tidak sengau, tidak malas, tidak aneh, wajar serta mikrofonis : nada bulat, warna suara baik, antusias dan tegas.

Tugas pokok pembawa acara atau MC formal yaitu mengumumkan acara yang akan berjalan, bertugas menarik perhatian hadirin untuk mengikuti jalannya acara serta bertugas mengatasi hambatan-hambatan jalannya acara dan bertanggung jawab agar acara berjalan dengan lancar.

(Baca Juga : Media Pembelajaran sebagai Sarana Penyalur Pesan)

Selain itu, seorang MC harus dapat menyusun sebuah acara yang akan dipandu olehnya. Sebelum bertugas, MC wajib mengecek pengeras suara, mengecek kesiapan acara, mengecek kehadiran (Pejabat, Narasumber dan petugas yang terkait). Ketika sedang berlangsungnya acara, MC harus dapat membawakan acara dengan baik, menyimak jalannya acara, menguasai dan mengatur hadirin serta memperhatikan isyarat, emosi dll.

Untuk menjadi seorang pemandu acara atau MC tidaklah mudah, terkadang ketika maju kedepan bahkan sebelumnya akan merasakan rasa gugup. Untuk mengatasi rasa gugup, persiapkan materi yang akan disajikan dengan baik, yakin akan penampilan anda terutama tata busana. Perlu diperhatikan lagi adalah bukan isi pidato saja, tapi persiapan yang matang dan kemampuan menghadapi situasi mendadak, harus juga dijaga dan dipelajari. Sebaiknya seorang pembawa acara atau MC khususnya untuk acara formal, didampingi seorang protokoler yang menbantu mengecek susunan acara serta merubah scenario acara tersebut bila diperlukan. Sebelum acara dimulai, sebaiknya minumlah air putih dan berbaurlah dengan audience sebelumnya, supaya tidak merasa asing dengan mereka. Disiplin diri merupakan keharusan untuk dimiliki.

Hal yang perlu diperhatikan oleh seorang MC saat berlangsungnya sebuah acara yaitu memberikan penghormatan yang banyak. Seorang MC cukup memberikan penghormatan maksimal 4 (empat) kali. Penggunaan untuk kalimat yang terhormat (Yth) dan yang kami hormati (Ykti), untuk kalimat yang terhormat (Yth) diberikan kepada Pejabat Utama yang hadir dalam acara tersebut, selanjutnya dilanjutkan dengan yang kami hormati (Ykti).

Apabila membuat kesalahan, jangan diingat, lanjutkan acara dengan tenang serta menghindari kalimat minta maaf. Terkadangan kalimat minta maaf sering diucapkan saat menyebutkan nama Pejabat, jabatan dll. Saat terjadi kesalahan penyebutan nama sebaiknya teknik yang digunakan untuk memperbaikinya, disebutkan langsung nama lengkap. Jika lupa menyebutkan nama pejabat atau tertinggal, cara memperbaikinya dapat menggunakan kalimat : Hadirin, didalam acara juga hadir (sebutkan nama Pejabat), di mohon berdiri. Kalimat minta maaf juga sering disebutkan pada akhir acara atau penutup, hal tersebut sebaiknya dihindari.

Mengulas pembicaraan sebelumnya  dan memiliki sikap over acting sangat tidak dianjurkan dalam membawakan sebuah acara. MC dituntut dapat merangkai kata biasa menjadi luar biasa.

P. A. atau MC dalam acara formal tidak boleh menyebutkan susunan acara serta tidak boleh menyampaikan pengumuman disaat upacara sedang berlangsung.

Pembawa acara atau MC bukan sekedar Master dalam membacakan teks acara belakan tetapi master dari suatu rangkaian acara yang sedang berlangsung. Hal-hal yang disampaikan atau teori yang diberikan dari uraian diatas sifatnya tidaklah seluruhnya kaku, dengan kata lain dapat disesuaikan dengan situasi dan keadaan serta lingkungan Daerah masing-masing. (Widia)

 

Widianatalia

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook