Cara Membuat Press Release yang Baik dan Disukai Media

Kontribusi dari Administrator, 08 April 2018 09:39, Dibaca 91 kali.


MMCKalteng - Pembuatan press release (siaran pers) adalah salah satu kegiatan yang sering kali tidak dieksekusi dengan baik oleh pebisnis atau pegiat startup. Padahal siaran pers cukup penting untuk membuat produkmu dikenal oleh publik. Pendekatan awal kepada media juga umumnya bermula dari siaran pers.

Perusahaan besar umumnya memiliki divisi tersendiri untuk menangani hubungan dengan pihak luar, atau menyerahkan urusan press release pada pihak ketiga. Namun bila kamu pemilik perusahaan kecil atau startup, ada baiknya kamu menyimak kiat-kiat di bawah agar kamu bisa membuat press release yang baik sendiri.

(Baca Juga : Jejakkan Kaki di Kabupaten Kapuas)


Tiga prinsip penerbitan press release
Sebelum masuk ke kiat-kiat penulisan secara spesifik, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu pola pikir media ketika memilih berita. Terapkan tiga prinsip ini untuk meningkatkan kemungkinan press release (siaran pers)buatanmu diterbitkan oleh media.

Signifikan atau unik
Unsur paling penting dari sebuah berita adalah konten berita itu sendiri. Media ingin berita menarik yang bisa mendatangkan pembaca, dan untuk menjadi menarik, sebuah berita harus menonjol dibandingkan ratusan bahkan ribuan berita lain setiap harinya. Misalnya kejadian yang berdampak pada banyak orang, atau kejadian yang membuat orang lain penasaran ingin tahu lebih lanjut.

Ketika kamu membuat siaran pers, cobalah posisikan dirimu sebagai pembaca, lalu tanyakan pada diri sendiri, “Bila saya melihat berita ini, apakah saya akan membacanya?” Siaran pers berisi inovasi, pendanaan, acara besar, dan milestone perusahaan akan lebih diminati daripada sekadar pemberitahuan bahwa aplikasi milikmu mendapat update kecil.

Relevan dengan pembaca
Setiap media yang sudah memiliki audiens umumnya memiliki fokus bidang yang sesuai dengan audiens tersebut. Kirimkan siaran pers pada media yang memiliki fokus bidang sesuai dengan produkmu agar berita tersebut lebih cocok diangkat sebagai artikel.

Pada praktiknya, banyak juga siaran pers yang dikirim melalui email blast ke sebanyak mungkin media tanpa memperhatikan relevansinya. Cara seperti ini sudah lumrah dan boleh diterapkan, namun akan lebih baik bila kamu mengirimkan pesan yang lebih personal dan terkustomisasi.

Memberi nilai tambah
Ketika menulis siaran pers, tujuanmu tentu sudah jelas, yaitu mempromosikan produk atau perusahaanmu. Tapi kamu harus hati-hati agar bahasa yang kamu gunakan tidak terlalu “ngiklan” (hard sell). Meskipun kamu bersemangat ingin seluruh dunia tahu betapa kerennya fitur dalam produkmu, tetap tahan diri karena siaran pers bukanlah slot iklan.

Daripada terpaku membanggakan produk, ubahlah fokus penulisanmumenjadi lebih mengutamakan pembaca. Apa manfaat produkmu untuk pembaca? Apakah produkmu bisa mengubah hidup banyak orang? Mengapa pembaca butuh produkmu? Berita yang bermanfaat bagi pembaca adalah berita yang menarik untuk diterbitkan.

Perlakukan press release seperti artikel
Setelah memahami berita seperti apa yang disukai media, berikutnya kamu harus memikirkan teknis penulisan itu sendiri. Secara singkat, ketika kamu menulis siaran pers, anggaplah bahwa kamu sedang menulis artikel.

Buat tulisan yang layak copy-paste
Anggaplah bahwa hasil akhir tulisanmu itulah yang nantinya akan diterbitkan, tanpa perubahan sedikit pun. Memang tidak semua melakukannya, tapi ada media yang menerbitkan siaran pers langsung copy-paste dari teks sumbernya. Jadi pastikan konten tulisanmu siap terbit, lengkap dengan judul yang padat dan menarik perhatian.

Dengan membuat siaran pers yang siap terbit, kamu juga bisa menggunakannya sebagai bahan artikel di situsmu sendiri. Lempar satu batu, kena dua burung.

Hemat jargon dan kata sifat
Mudah sekali untuk terjebak pada berbagai kata sifat positif ketika kita mempromosikan produk. Kita ingin masyarakat tahu bahwa produk kita “bagus”, “inovatif”, dan sebagainya. Tapi terlalu banyak kata sifat akan membuat press release menjadi terlalu hard sell. Lebih baik hindari kata sifat, tapi gunakan fakta, data, dan angka untuk menunjukkan kualitas yang kamu miliki. Media sangat menyukai angka-angka.

Penggunaan jargon terlalu banyak juga bisa menyulitkan pembaca. Bila kamu menargetkan audiens yang spesifik, jargon-jargon itu mungkin sudah umum. Tapi untuk pembaca awam, terlalu banyak istilah bisa menyulitkan. Bahkan di kasus yang parah juga bisa menyulitkan jurnalis yang membaca siaran pers milikmu.

Gunakan pernyataan langsung
Pernyataan langsung adalah hal yang opsional, tapi bisa membuat berita terasa lebih berbobot dan kredibel. Apalagi bila pernyataan tersebut dikeluarkan oleh figur penting yang banyak dikenal masyarakat. Meski hanya satu atau dua kalimat, sempatkanlah meminta pejabat penting di perusahaanmu untuk membuat pernyataan dalam siaran pers.

Mudahkan akses multimedia
Menyediakan materi multimedia bukanlah suatu kewajiban. Lagi pula tidak semua media mencantumkan gambar atau video di artikel beritanya. Tapi ini bisa sangat membantu untuk mempercepat publikasi siaran pers milikmu.

Sediakan gambar siap pakai
Sertakan gambar dengan resolusi yang cukup tinggi di siaran pers, tapi tidak terlalu berlebihan. Kecepatan loading sebuah situs berpengaruh besar terhadap kenyamanan pembaca, jadi bila kamu mengirim gambar terlalu besar, jurnalis harus meluangkan waktu untuk mengecilkan atau mengompresnya. Sebaliknya, bila terlalu kecil atau buram, gambarmu tidak bisa dipakai.

Gambar dengan resolusi 720p atau 1080p dan aspect ratio 16:9 adalah ukuran yang ideal. Gambar dengan orientasi vertikal sebetulnya kurang baik, tapi sulit dihindari (screenshot aplikasi smartphone biasanya vertikal). Jadi usahakan saja agar ukuran vertikalnya tidak terlalu panjang.

Beri akses cepat ke video
Kamu punya dua pilihan dalam akses video: menyertakan tautan ke video YouTube, atau memberi akses ke Dropbox/Google Drive berisi file video yang bisa diunduh oleh media. Saran saya, lakukan keduanya.

Secara umum, tautan YouTube adalah praktik yang lebih baik dan efektif. Tapi sebagian media suka melakukan reupload video ke channel YouTube milik mereka sendiri. Selain itu, dengan meningkatnya popularitas video Facebook, media kini berlomba-lomba membuat konten di platform tersebut.

Tersedianya file video bisa membantu media untuk menyajikan beritamu dalam bentuk yang lebih bebas dan kreatif. Sama seperti gambar, jangan memberi video terlalu besar. Resolusi 720p atau 1080p dan 60 FPS sudah cukup ideal.

Membuat press release yang baik memang butuh usaha, seolah-olah kamu harus memanjakan para jurnalis di luar sana. Tapi ingatlah bahwa pemilik produk dan media sama-sama saling membutuhkan. Dengan siaran pers yang baik, media bisa menerbitkan berita dengan lebih cepat, akurat, dan menarik, sehingga menguntungkan bagi pemilik produk. 

 

Sumber : dikutip dari id.techinasia.com

Administrator

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook