FGD Penyusunan RIPOW Kawasan Kereng Bangkirai

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 27 November 2019 21:19, Dibaca 2 kali.


MMCKalteng, Palangka Raya – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya gelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata ( RIPOW) Kawasan Kereng Bangkirai di Ruang Rahan Pumpung Kapakat, Bappeda Kota Palangka Raya, Rabu ( 27/11/2019).

(Baca Juga : Tujuh SOPD Kota Palangka Raya Sudah Menggunakan Jaringan Intranet Dari Kominfo)

Walikota Palangka Raya dalam melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Sekda Kota Palangka Raya, Murni Djinu menyampaikan bahwa, sektor pariwisata di Kota Palangka Raya perlu dikembangkan. Pada saat ini perkembangan sektor pariwisata Kota Palangka Raya mulai nampak meskipun pertumbuhannya masih relatif lambat.

Lanjut Murni, dengan jumlah penduduk hanya 259.865 jiwa jika dibandingkan dengan luas wilayah yaitu 2.678,51 Km² sehingga mempengaruhi terhadap PAD Kota Palangka Raya dari sektor pariwisata.

Namun ke depan kita harapkan dengan adanya Kajian Penyusunan RIPOW yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya bersama – sama dengan tim dari Puspar UGM ini dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan Pemerintah Kota Palangka Raya di sektor pariwisata, tutup Murni.

Pada kesempatan yang sama Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya, Norma Hikmah sampaikan bahwa Fokus Penyusunan RIPOW adalah di Kawasan Kereng Bangkirai yang merupakan salah satu desa wisata yang berada di wilayah kota Palangka Raya.

Lanjut Norma, diharapkan dengan berkembangnya sektor pariwisata, dan dengan diraihnya juara 2 tingkat nasional desa wisata kereng bangkirai, diharapkan Kota Palangka Raya akan mendapatkan dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan di sektor pariwisata.

Namun kita tidak harus jumawa dengan apa yang sudah kita dapatkan, karena pastinya akan menjadi tantangan ke depan karena pastinya nanti akan menjadi tempat rujukan bagi daerah lain” ungkap Norma.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tidak dapat bekerja sendiri untuk melakukan itu semua, untuk itu perlu dukungan dari Pusat Studi Pariwisata (Puspar UGM) Yogyakarta yang terdiri dari 3 (tiga)  orang yaitu Destha, Esti dan Nissa. Tentunya juga dukungan dari  SOPD teknis terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng,  Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup Bappeda, dan Disperkim.

Tidak kalah penting juga dukungan dari pegiat industri pariwisata,  Asosiasi of Indonesia Tour and Travel Kalteng, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Kalteng, Pokdarwis, Himpunan Pramuwisata Indonesia, dan Pengelola Taman Nasional Sabangau mengingat wilayah kereng bangkirai berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Sabangau, tutup Norma. (MC.Isen Mulang)

 

Martiana Winarsih

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook