Upaya Pemkot Penurunan Prevalensi Stunting Terintegrasi

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 15 Oktober 2019 20:51, Dibaca 963 kali.


MMCKalteng, Palangka Raya –  Bappeda Kota Palangka Raya sebagai Koordinator Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting gelar rapat koordinasi pelaksanaan penilaian kinerja upaya pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi di Ruang Rapat Bappeda Kota Palangka Raya,  Selasa (15/10/2019).

(Baca Juga : Dishub Kembali Lakukan Pemeriksaan dan Penyemprotan)

Kepala Bidang Perekonomian Kesra dan Pengendalian, Kristub Subur selaku pimpinan rapat dan didampingi oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, dr. Dewi Rama Dewa,  sebagai narasumber dari SOPD teknis yang membidangi penanganan penanggulangan stunting di Kota Palangka Raya. 

Kegiatan ini juga dihadiri SOPD teknis lainya yaitu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan,  Dinas PUPR, Disperkim, Dinas Pendidikan, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,  Dinas Sosial,  Didukcapil,  Disperindag, Diskominfo Statistik dan Persandian, serta Camat se Kota Palangka Raya. 

Kristub sampaikan bahwa Pemerintah telah menetapkan pedoman penurunan prevalensi stunting terintegrasi melalui pelaksanaan 8 (delapan) aksi konvergensi dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota.

Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi, sehingga penanganannya perlu dilakukan oleh multisektor. Maka dari itu Pemerintah Kota Palangka Raya bentuk Tim Upaya Penurunan Prevalensi Stunting Terintegrasi. Bappeda sebagai koordinator yang nantinya akan memberikan dukungan dalam program, kegiatan dan anggaran bagi SOPD teknis terkait dengan penanggulangan stunting di Kota Palangka Raya, jelas Kristub

Pada saat yang sama, dr Dewi Rama Dewa katakan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih rendah untuk usianya (kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir tetapi baru tampak setelah anak berusia 2 tahun).

Lanjut Dewi, Dinas Kesehatan tidak mungkin dapat bekerja sendirian untuk menangani masalah ini,  perlu adanya strategi multisektor dan intervensi terintegrasi antara lain : 

Dinas dan Ketahanan Pangan, menjaga ketahanan pangan, melakukan program differsifikasi pangan, pemanfaatan pekarangan rumah tangga sebagai sumber pangan keluarga yang bergizi. 

Dinas Perikanan, pemanfaatan sumber pangan lokal terutama ikan lokal, membudayakan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan lokal yang bergizi tinggi. 

Dinas PUPR,  menyiapkan sarana air bersih, sanitasi masyarakat, dan drainase. Disperkim, pembangunan SPAM di kawasan MBR,  pembangunan IPAL kawasan IPLT.

Dinas Pendidikan,  PAUD dengan muatan pendidikan gizi dan kesehatan,  pendidikan kesehatan reproduksi dan gizi untuk anak sekolah dan remaja. 

Dinas Pengendalian Penduduk, KB PP dan PA,  melakukan pembinaan keluarga balita untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan orang tua dan anggota keluarga lain dalam pembinaan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan. 

Dinas Sosial, memberikan bantuan pangan Non – Tunai dengan sumber protein (telor), PKH, pemanfaatan fasilitator untuk pendidikan gizi dan pemantauan kepatuhan layanan kesehatan. 

Disdukcapil,  membuat nomor induk kependudukan, akta kelahiran dan fasilitasi program dan kegiatan gizi dalam APBD. 

Disperindag,  melakukan pembinaan iodidasi industri garam rakyat dan melakukan pengawasan fortifikasi garam beryodium, monitoring keamanan peredaran pangan dan makanan untuk masyarakat. 

Diskominfo Statistik dan Persandian,  melakukan kampanye terhadap program dan kegiatan penanggulangan stunting, mempublikasikan ke media informasi pemerintah yang dikelola oleh Diskominfo Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya. 

Kecamatan,  penganggaran untuk kelurahan di wilayah kecamatan dalam rangka menunjang kegiatan layanan kesehatan ibu dan anak di masing-masing kelurahan. 

Kegiatan ini dalam rangka untuk mewujudkan dan menukung program nasional yang sering diutarakan oleh Presiden RI, Joko Widodo yaitu ” SDM Unggul Indonesia Maju”, tutup Dewi. ( MC.Isen Mulang /win)





 

Martiana Winarsih

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook