Sekilas Info
Kontribusi dari Martiana Winarsih, 30 Agustus 2019 13:56, Dibaca 8 kali.
MMCKalteng, Palangka Raya – Balitbang Kota Palangka Raya gelar seminar awal kajian pengembangan model pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS) di Kota Palangka Raya, Rabu (28/8/2019). Kegiatan ini dilaksanakan di ruang rapat Peteng Karuhei II Setda Kota Palangka Raya yang dibuka secara resmi oleh Walikota Palangka Raya dalam hal ini di wakili oleh Plt. Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra, Ikhwanudin sedangkan selaku penyelenggara kegiatan Balitbang di hadiri oleh Sekretaris Balitbang Kota Palangka Raya, Seth Ajang. Sebagaimana disampaikan oleh ketua tim peneliti Pengembangan Model Pencegahan IMS, Suryagustina dari STIKES Eka Harap Kota Palangka Raya bahwa berdasarkan data dari WHO tahun 2013 ada 451 juta kasus baru pada usia 15-49 tahun (tidak termasuk HIV). Berdasarkan data BPS Kalteng jumlah kasus IMS pada tahun 2016 mencapai 42 kasus dan 109 kasus HIV-AIDS. Data dari Dinas Kesehatan Kalteng pada tahun 2016 penderita IMS dilaporkan sebanyak 13 kasus, dan HIV-AIDS dilaporkan ada 20 kasus, sedangkan data dari RSUD dr. Doris Sylvanus sebanyak 27 penderita HIV dan penderita AIDS sebanyak 8 orang ( 2 orang meninggal dunia). Untuk penyempurnaan hasil kajian, maka tim peneliti mengharapkan adanya saran, masukan atau rekomendasi dari dinas teknis terkait agar hasil kajian dapat disajikan dengan data-data yang valid. Seperti yang disampaikan dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Nuryadi Saputra Nihin bahwa perlu adanya kerjasama dengan PKBI untuk penyediaan data tentang kesehatan reproduksi dan KPA untuk penyediaan data tentang pemberantasan aids. Karena tujuan dan manfaat dari hasil penelitian ini nantinya akan digunakan oleh Dinas Kesehatan sebagai bahan untuk pengambil kebijakan di bidang kesehatan. dr. Rizal, Kepala Puskesmas Jekan Raya sampaikan supaya hasil penelitian ini disampaikan juga kepada puskesmas-puskesmas yang ada wilayah Kota Palangka Raya sehingga ada feedback terhadap pelayanan kesehatan bagi masyarakat. |
Erni Susilawati, Kepala Puskesmas Kereng Bangkirai katakan bahwa teknisnya harus lebih detail antara Puskesmas dengan Tim Peneliti dari STIKES Eka Harap. ( MC. Isen Mulang/win)