Pemertahanan Budaya melalui FBIM

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 16 Juni 2019 10:16, Dibaca 38 kali.


Festival budaya menjadi ajang untuk pengekspresian pandangan tentang budaya dan sosial masyarakat yang ingin melestarikan tradisional. Festival dapat diadakan untuk mempromosikan budaya yang unik dan beragam dari provinsi dan untuk menginspirasi seniman lokal untuk terus melestarikan warisan budaya untuk generasi berikutnya. Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) diselenggarakan di Palangkaraya 17-22 Juni 2019. Agenda tahunan tersebut akan menampilkan keanekaragaman Budaya Dayak se-Kalimantan Tengah. 

FBIM  akan menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya Kalimantan Tengah, seperti karnaval budaya, pemilihan putra dan putri pariwisata, panginan  tradisional lawang sekepeng, meneweng, menetek  dan menyila kayu, malamang, balogo, mangar uhi sepak sawut, tari daerah Kalimantan Tengah, mangenta, habayang, jukung tradisional jukung hias,  besei kambe, manyipet, karungut, lagu daerah, fotografi, ukir patung seni ukir talawang. Sejumlah perlombaan tradisional di atas akan diikuti oleh seluruh perwakilan kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah. 

(Baca Juga : Kerja Cerdas Motor Penggerak Kerja Prestatif)

Pemertahanan budaya melalui FBIM tampak pada beberapa pertunjukan, diantaranya 1) penampilan tari tradisional, yakni tarian Dayak; 2) karungut dikenal sebagai pantun yang dilagukan dan syair-syairnya berisi pesan kebajikan, legenda, nasihat, dan teguran; 3) mangenta (membuat kenta) yakni kenta adalah beras ketan yang diolah melewati beberapa proses hingga bentuknya pipih. Dulu sering dibuat nenek moyang Dayak sebagai ungkapan rasa syukur usai panen. Kenta dihidangkan bersama air kelapa, gula pasir, gula merah, dan potongan kelapa muda; 4) sepak sawut yaitu sebuah permainan seperti permainan sepak bola pada umumnya. Namun, yang membedakan dengan permainan sepak bola yaitu pada bola yang digunakan untuk bermain merupakan bola yang berapi. Bolanya terbuat dari bongkahan sabuk kelapa tua yang telah kering dan direndam di minyak tanah, kemudian dibakar. Biasanya dimainkan pada malam hari, sehingga api terlihat dengan jelas.  Peraturannya hampir sama dengan permainan sepak bola pada umumnya, hanya saja 1 tim terdiri dari 5 orang, pemain tidak menggunakan alas kaki, hanya berlangsung 2 x 10 menit. Untuk menghindari panas biasanya mereka mengoleskan odol pada kaki; 5) jukung hias diikuti oleh para peserta mengadu kreativitasnya dalam menghias perahu tradisional; 6) balogo, jenis permainan tradisional yang melombakan ketangkasan membidik keping tempurung menggunakan lontaran keping tempurung juga yang biasanya dibentuk segitiga. Biasanya 1 tim terdiri dari 3 orang. Tiga keping  tempurung ditancapkan di tanah, masing-masing berjarak sekitar 15 m, 20 m, dan 25 m dari garis awal. Tiga pemain jongkok di garis awal. Sebilah bambu biasa disebut panapak atau campa ber ukuran 50-an cm ditegakkan di dekat peluru lontar yang juga terbuat dari keping tempurung. Pemain harus menjentikkan ujung bawah bambu sehingga melontarkan peluru tempurung mengenai sasaran; 7) besei kambe merupakan lomba mengadu kekuatan dengan mendayung jukung dengan arah berlawanan. Jadi, seperti tarik tambang tapi tanpa tali; dan 8) lomba fotografi, sebagai pemacu masyarakat untuk mengabadikan setiap momen menarik saat festival Isen Mulang berlangsung.

Isen Mulang dalam bahasa lokal artinya pantang mundur yang melambangkan kegagahberanian yang sudah menyatu dalam semangat kehidupan Suku Dayak. Selain itu, menggambarkan semangat Palangka Raya dalam pembangunan ibu kota Kalimantan Tengah. Kesemarakan FBIM diawali dengan pawai budaya mengenakan kostum dan aksesoris tradisional dilanjutkan dengan perlombaan yang digelar di beberapa lokasi. Dengan berbasis budaya Dayak dan beragam keunikan tradisi yang ditampilkan dalam festival ini tentu sangat lengkap. FBIM sangat diminati untuk disaksikan karena ada kolaborasi olahraga tradisional dan kearifan lokal.(syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook