Liburan dan Lebaran

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 13 Juni 2019 07:50, Dibaca 1,302 kali.


Setiap orang perlu keluar sementara dari rutinitas supaya terhindar dari kejenuhan. Salah satu cara dengan berlibur. Liburan bermanfaat untuk dirasakan secara psikologis. Liburan juga dapat menjadi motivasi dan mendorong pemikiran yang kreatif, inovatif, dan daya juang yang tinggi dari sebelumnya. Berbagai lokasi menarik dikunjungi untuk menghabiskan waktu berlibur. Kegiatan libur bersama keluarga ke berbagai lokasi pada saat lebaran, seperti taman rekreasi, pusat perbelanjaan, dan tempat kuliner dipadati pengunjung.

Perjalanan liburan keluarga meningkat sejalan dengan meningkatnya pendapatan orang tua sebagai pekerja yang memiliki waktu terbatas untuk anak-anak (Nickerson dan Jurowski, 2001). Mereka memanfaatkan liburan sebagai sarana untuk mempererat kembali ikatan keluarga. Fenomena ini menunjukkan bahwa keluarga yang kedua orang tuanya bekerja telah menyadari kekurangan mereka dalam menjalin komunikasi dan relasi dengan anak-anak setiap harinya. Setiap anggota keluarga sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Orang tua berusaha memperbaiki hubungan antaranggota keluarga dengan memanfaatkan waktu liburan dan lebaran untuk berkumpul bersama dalam bentuk rekreasi atau perjalanan liburan keluarga. Intensitas komunikasi dan interaksi antaranggota keluarga menguat karena adanya rasa kebersamaan. Perubahan institusi keluarga saling menguatkan satu dengan yang lain dan dapat berdampak positif pada relasi keluarga dan kepaduan keluarga. 

(Baca Juga : Kenalan Dengan Cyber Drone 9, Polisi Internet Indonesia)

Dalam berlibur para pengunjung dapat melalui tiga tahap, yakni tahap sebelum liburan, tahap saat liburan, dan tahap setelah liburan. Ketika tahap sebelum liburan adanya proses pemikiran bersama untuk mengambil keputusan ke tempat tujuan wisata yang dipilih. Saat pemilihan tempat ini terjadi komunikasi yang dipengaruhi faktor internal, seperti motivasi berwisata dan faktor eksternal yakni musyawarah jika mengisi liburan tidak sendirian. Selanjutnya tahap saat liburan, pengunjung melakukan aktivitas berwisata di tempat wisata bersadarkan motivasi liburannya. Terakhir, tahap setelah liburan adanya rasa terhibur, rasa puas, dan rasa senang terhadap pengalaman berlibur yang dilakukan. 

Tingginya tingkat kunjungan akan mempengaruhi tumbuhnya penginapan-penginapan baru yang ditujukan untuk menampung pengunjung. Setiap penginapan berlomba-lomba memberikan penawaran istimewa untuk menginap di hotel atau villa. Pengunjung dapat mempertimbangkan dalam menentukan tempat menginap selama berlibur tidak hanya penawaran harga, tetapi suasana dan fasilitas yang ditawarkan juga menjadi pertimbangan. Penginapan dengan akses yang dekat dengan wisata alam dengan pemandangan yang indah.

Liburan saat lebaran sebagai salah satu wujud penutup yang indah, ungkapan syukur atas kesempurnaannya memakai dengan cara berpakaian, memakai minyak wangi, memberi infak yang banyak terhadap keluarga, menjamu tamu, bergembira. Sisi lebaran dalam makna Islam adalah keindahan, kebesaran, kesempurnaan, ikatan dan hubungan, rasa bahagia yang menyentuh kalbu, ketenangan yang menyertai jiwa, dan meninggalkan kesedihan dan sakit hati. Rahasia sesungguhnya adalah pada amal perbuatan yang dibangun pada hari itu, yang meliputi kebaikan, jiwa yang disiapkan untuk kebaikan. 

Lebaran dihadapi dengan semangat yang kuat dan perasaan yang hangat, saling memberikan muka ceria. Bahagia disertai dengan memiliki akhlak yang tinggi di hari lebaran. Ketika menjalani liburan menguatkan semangat, membuka tangan untuk memberi dan mengucapkan doa, berkumpul semuanya di atas makanan enak, dan minuman yang segar. Kontribuasi aktivitas berlibur dan diselenggarakan pada saat lebaran dapat menjadi kebahagian yang berlipat ganda yang pada akhiranya terjalin kepaduan dalam keluarga.(syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook