Pertemuan Bilateral Indonesia dan Pakistan

Kontribusi dari Misyuwe, 28 Januari 2018 11:57, Dibaca 17 kali.


MMCKalteng- Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi di kantor Perdana Menteri, Prime Minister’s House pada Sabtu, (27/1).

Presiden Joko Widodo menyampaikan Indonesia dan Pakistan sama-sama menjadi inisiator Konferensi Asia Afrika. Kedua negara ini juga konsisten membantu perjuangan rakyat Palestina di berbagai forum. Joko Widodo yakin kesamaan visi ini dapat dikembangkan menjadi kerja sama di berbagai bidang.

(Baca Juga : Pemprov. Kalteng dan Pemprov. Kalbar sepakat kerjasama selesaikan masalah di perbatasan.)

Presiden Jokowi meyakinkan kunjungan kenegaraan yang dilakukannya akan menjadi perekat baru guna memperkokoh kerja sama kedua negara tersebut. Untuk itu, Presiden Jokowi juga memfokuskan pada tiga isu bilateral utama seperti, kerja sama ekonomi, hubungan antar masyarakat dan kerja sama untuk Palestina.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa nilai total perdagangan setelah implementasi Preferential Trade Agreement (PTA) antar kedua negara mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2013. Pada tahun 2016 mencapai USD2,1 milyar atau mengalami pertumbuhan sebesar ± 8,9% per tahun.

Perundingan sektor lain, seperti jasa dan investasi dapat dimulai setelah perjanjian sektor barang diimplementasikan. Guna terus meningkatkan perdagangan, Presiden Jokowi menyambut baik penandatangan Nota kesepahaman dalam Promosi Dagang Bersama.

Presiden Jokowi menyambut baik pembentukan “Joint Venture” penyimpanan dan pengolahan  di bidang investasi. Bagi Jokowi kerja sama ini akan dapat menjadikan Pakistan sentra perdagangan kelapa sawit dan olahannya di kawasan Asia Selatan dan Tengah.

Penandatanganan Inter Government Agreement oleh menteri energi kedua negara ini disambut baik oleh Presiden Jokowi. Indonesia akan mengekspor LNG ke Pakistan selama 10 tahun, dengan opsi tambahan 5 tahun, masing-masing sebesar 1.5 juta ton/tahun.

“Indonesia juga mengharapkan penguatan kerja sama energi di masa mendatang seperti kemungkinan investasi perusahaan Indonesia untuk pembangunan fasilitas regasifikasi LNG dan saling berbagi pengalaman dan keahlian dalam pemanfaatan energi yang ramah lingkungan,” jelas Presiden Jokowi.

Selain itu, dalam pertemuan bisnis yang dilakukan tanggal 26 Januari, diperoleh nilai transaksi USD 115 juta, antara lain peningkatan perdagangan di bidang kelapa sawit, batu bara, cocoa, kopi, teh dan lain-lain.

Pertemuan itu juga membahas tentang penguatan hubungan antar masyarakat kedua negara, termasuk peningkatan arus wisatawan dan dunia usaha. (Yuwe/ Foto: Net)

Misyuwe

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook