Air Bersih dan Sinyal Kembali, Aktivitas Warga Aceh Tamiang Berjalan Lagi

Kontribusi dari Anggelina Rentika Karolina, 28 Desember 2025 18:04, Dibaca 192 kali.


MMCKalteng - Deli Serdang, 28 Desember 2025 - Air bersih mulai tersedia dan komunikasi kembali tersambung bagi warga terdampak banjir di Aceh Tamiang.

Setelah sempat kesulitan memenuhi kebutuhan harian, warga kini bisa kembali minum, memasak, beribadah, dan menghubungi keluarga.

(Baca Juga : Pemda Perlu Lebih Sensitif dan Cermat dalam Menetapkan TPP ASN TA 2026)

Sebanyak 118 tangki air bersih berkapasitas 8.000 liter dikirim ke wilayah yang sumber airnya tercemar banjir.

Distribusi dilakukan bertahap selama sepekan.

Di saat yang sama, akses komunikasi warga berangsur pulih sejalan dengan jaringan telekomunikasi yang kembali aktif.

Kini warga bisa kembali mengabari keluarga, mengakses informasi, dan mengurus kebutuhan dasar.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan bahwa pemulihan difokuskan pada kebutuhan paling mendasar warga.

“Hari ini kami berangkatkan bantuan air bersih dan kebutuhan harian warga dari Kemkomdigi dan mitra. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat bagi keluarga dan saudara-saudari kita yang ada di wilayah terdampak, khususnya di Aceh Tamiang,” ujar Meutya saat pelepasan bantuan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Minggu (26/12/2025).


Selain air bersih, warga juga menerima bantuan obat-obatan, pakaian, perlengkapan ibadah, tenda dengan fasilitas MCK, serta kebutuhan dasar lainnya.

Alat berat dan sumur bor turut disiapkan untuk membersihkan lumpur dan memulihkan lingkungan permukiman.

Bantuan ini hasil dari kolaborasi Kemkomdigi dengan Telkom, Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), XLSmart, dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Langkah ini untuk membantu warga Aceh Tamiang kembali menjalani aktivitas harian dan menata kehidupan pascabanjir.

Sementara, Meutya mengatakan progres pemulihan jaringan di wilayah terdampak telah melampaui 95 persen.

Namun di beberapa titik seperti Benar Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues, jaringan masih bergantung pada pasokan listrik dan berada pada kisaran 60 hingga 80 persen.

“Pemulihan jaringan tergantung ketersediaan pasokan listrik. Kami terus memantau titik-titik tersebut untuk mempercepat pemulihannya,” jelas Meutya.

Kemkomdigi terus mengawal pemulihan konektivitas untuk memastikan warga tetap mendapatkan informasi darurat, layanan publik berjalan, dan komunikasi keluarga tidak terputus.

 

Anggelina Rentika Karolina

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook