Sekilas Info
Kontribusi dari Widia Natalia, 29 Juli 2025 18:04, Dibaca 120 kali.
MMCKalteng - Palangka Raya — Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Monitoring Percepatan Program Cetak Sawah dan Optimalisasi Lahan (OPLAH) Prov. Kalteng Tahun 2025 yang digelar di Aula Eka Hapakat (AEH), Lantai III Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (29/07/2025).
Dalam arahannya, Gubernur menekankan pentingnya peran seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung program prioritas nasional di bidang ketahanan pangan. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Pertanian, menargetkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan peningkatan signifikan terhadap produksi pertanian, khususnya komoditas pangan strategis.
(Baca Juga : Wagub Edy Pratowo dengarkan Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi Pendukung DPRD Terhadap Raperda Provinsi Kalteng)
“Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk meningkatkan produksi pertanian. Potensi ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor pangan terbesar di dunia,” ucap Gubernur Agustiar.
Prov. Kalteng sendiri telah menargetkan program cetak sawah seluas 85.740 hektare, dengan progres lahan yang telah dikontrakkan mencapai 67.149 hektare. Sementara untuk program kegiatan optimalisasi lahan (OPLAH), ditargetkan seluas 6.482 hektare pada tahun 2025.
Sebagai bentuk keseriusan dalam mendukung target nasional tersebut, Pemprov Kalteng telah membentuk Tim Monitoring Percepatan Cetak Sawah dan Optimasi Lahan, yang menjadi wadah kolaborasi seluruh stakeholder terkait, baik dari unsur pemerintah, TNI/Polri, kejaksaan, hingga pelaku usaha dan petani.
“Untuk mewujudkan swasembada pangan nasional sebagaimana yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, kita harus bergerak cepat dan kompak. Perluasan areal tanam dan optimalisasi lahan harus dilaksanakan dengan penuh komitmen dan sinergi,” tegas Gubernur.
Lebih lanjut, Gubernur Agustiar Sabran menegaskan beberapa poin penting dalam pelaksanaan program ini yakni Pemerintah Provinsi merupakan perpanjangan tangan Pemerintah Pusat di daerah.
Selanjutnya, Gubernur bertanggung jawab atas seluruh kebijakan, program, dan kegiatan di wilayahnya, baik yang bersumber dari APBD maupun APBN. Ketiga, dalam pelaksanaan program prioritas nasional, dibutuhkan sinergi nyata antara pusat dan daerah, di mana kepala daerah turut memegang peran strategis.
Keempat, Pemprov Kalteng telah menyiapkan sumber daya untuk mendukung program nasional, agar penggunaan APBD bisa sinergis dan mendukung APBN secara efektif dan efisien. Terakhir, semua stakeholder di daerah, termasuk Kejaksaan Tinggi, TNI, dan Polri, diharapkan bekerja sama dan berkoordinasi dalam satu visi bersama di bawah kepemimpinan Gubernur.
Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret dalam mewujudkan ketahanan pangan dan menjadikan Kalteng sebagai salah satu lumbung pangan strategis nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Rakor dihadiri Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo, Unsur Forkopimda Prov. Kalteng, Plt. Dirjen Lahan dan Irigasi Pertanian Hermanto, Ketua Satgas Swasembada Pangan Wilayah Kalimantan Putra Widiastawa, Plt. Sekda Prov. Kalteng Leonard S. Ampung, Sahli Gubernur dan Asisten Setda Prov. Kalteng, Pendamping Satgas Khusus Percepatan Optimasi lahan dan Cetak sawah, Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng terkait serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Kalteng.(WDY/Foto:Asf)