Sistem Informasi Datangkan Nilai Ekonomi

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 21 Januari 2019 07:43, Dibaca 217 kali.


Pergerakan kegiatan ekonomi di Kabupaten Kapuas berkaitan erat dengan potensi yang ada di daerah tersebut. Untuk itu diperlukan masyarakat agar melakukan kegiatan ekonomi yang menunjang potensi daerah. Potensi daerah berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki suatu daerah dan dapat dikembangkan. Oleh karena itu, masyarakat berusaha untuk memanfaatkan potensi alam yang ada di lingkungan sekitar untuk memenuhi keperluan hidup. Produk yang dihasilkan menjadi hasil karya masyarakat setempat dan memiliki nilai manfaat bagi konsumen.

Saat ini diperlukan transformasi untuk pembelajaran masyarakat berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Hal itu sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan perekonomian daerah. Upaya yang dimaksud berupa kreativitas dan inovasi untuk mengolah potensi daerah seperti tanah yang subur, pemandangan alam, keindahan sungai, pohon yang ditanam. Untuk menunjang kreativitas masyarakat, Diskominfo Kabupaten berkomitmen membentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di 17 kecamatan. Artinya seluruh kecamatan akan dibina untuk menggali potensi daerah. KIM yang sudah diberdayakan yakni budidaya madu kelulut di Sungai Asam, kerajinan rotan di Pulau Telo, Kerajinan anyaman purun di Pulau Petak, dan keripik nanas di Kecamatan Basarang. Selanjutnya akan diberdayakan juga pembuatan mandau (senjata tradisional) di Desa Basuta Raya Kecamatan Kapuas Barat.

(Baca Juga : Dinas TPHP Prov. Kalteng Dukung Peningkatan Mutu dan Daya Saing Komoditas Porang)

Kelompok Informasi Masyarakat yang sudah dibentuk berfungsi sebagai wahana informasi dan komunikasi antara anggota KIM dan pemerintah atau sebaliknya, sebagai mitra dialog dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan publik, sebagai sarana peningkatan pemberdayaan masyarakat di bidang informasi dan sebagai lembaga atau kelompok. Berkenaan dengan hal tersebut, pembentukan KIM di kecamatan Kabupaten Kapuas berperan dalam memperlancar kontribusi dan distribusi informasi kepada masyarakat, serta menjembatani masyarakat dan pemerintah daerah dalam penyebaran informasi dan penyerapan aspirasi. Sejalan dengan tujuan KIM adalah: 1) sebagai mitra pemerintah dalam penyebarluasan, sosialisasi, dan desiminasi informasi pembangunan kepada masyarakat; 2) sebagai mediator komunikasi dan informasi pemerintahan dan pembangunan secara timbal balik dan berkesinambungan; dan 3) sebagai forum media untuk pelayanan komunikasi dan informasi pemerintahan dan pembangunan.

Manfaat KIM sudah dirasakan oleh masyarakat di Sungai Asam, seperti menyitir pernyataan Kepala Desa Sungai Asam, Masrawan, yang juga sebagai Ketua KIM di desa tersebut. Beliau memberikan testimoni bahwa KIM yang sudah dibentuk di desanya ini menjadi wadah promosi produk usaha desa. Usaha budidaya madu kelulut yang digeluti sekarang sudah memberikan peningkatan pendapatan keluarga. KIM dibentuk untuk menemukan masalah bersama mengenai diskusi anggota kelompok, mengenali cara pemecahan masalah, membuat keputusan bersama, melaksanakan keputusan dengan kerjasama dan mengembangkan jaringan informasi untuk memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan.

Potensi sumber daya informasi dalam masyarakat dapat diolah dan dimanfaatkan secara optimal, seperti masyarakat dapat memperoleh informasi peluang-peluang usaha, permintaan pasar mengenai berbagai produk dan jasa, masyarakat dapat melakukan transaksi bisnis, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai tambah ekonomi. Dengan demikian, KIM dapat memberikan informasi hasil pembangunan yang sedang atau sudah dilaksanakan oleh pemerintah, serta sebagai mitra dialog dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan publik. KIM juga dapat diterapkan dalam berbagai aktivitas perdagangan, pertanian, dan industri. Aktivitas berupa komoditi unggulan yang dimiliki di Kabupaten Kapuas, seperti pertanian, holtikultura, madu, perikanan (budidaya bioflog), telur asin, kebun sengon, budidaya kebun purun dapat dipromosikan. Tujuannya agar membantu masyarakat dalam penyebaran informasi pemasaran produk atau jasa. Hal ini juga berarti dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Informasi-informasi yang diperoleh dari berbagai sumber dikemas bagus dalam bentuk bahan informasi (buku, bulletin, bahan audio visual) yang dapat dijual kepada konsumen. Jadi, informasi tersebut setelah dikemas, akan bisa mendatangkan nilai ekonomi. (syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook