Etika Informasi dalam Penggunaan Media Digital

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 17 Januari 2019 10:04, Dibaca 165 kali.


Pemikiran dan praktik etika di masyarakat yang berkaitan dengan komunikasi, interaksi sosial, perilaku media massa, dan opini publik diharapkan dapat mencerminkan ikatan normatif religius. Untuk menghadapi era yang penuh dengan tantangan kompleks seperti saat ini karena majunya dunia teknologi, informasi, dan komunikasi, sudah seyogyanya sendi-sendi etika harus dijaga dan terus diupayakan eksistensinya. Hal ini terkait dengan pemahaman pengguna media digital tentang penggunaan media digital tersebut secara positif dan bertanggung jawab, disertai dengan cara berkomunikasi secara daring dengan aman.

Komunikasi secara aman dimaksudkan dengan proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan. Dalam hal komunikasi media digital mengarah kepada komunikan dan komunikator. Kebebasan komunikan dan komunikator untuk menerima dan menyebarkan informasi melalui media digital harus diiringi dengan rasa tanggung jawab. Artinya, informasi yang disampaikan haruslah benar, cara penyampaiannya juga benar serta dapat mewujudkan kemaslahatan bagi pengguna media digital. Sehubungan dengan hal tersebut, ada empat tindakan yang dapat diterapkan, yakni membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Dalam hal membentuk pesan berarti menciptakan suatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak komunikator melalui proses kerja sistem syaraf. Kemudian pesan yang telah terbentuk ini pun selanjutnya disampaikan kepada komunikan melalui media digital. Berikutnya proses setelah pesan terkirim komunikan akan menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Pesan yang diterima oleh komunikan untuk seterusnya akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari komunikan. Keadaan ini dapat mendorong komunikan untuk melaksanakan pesan-pesan komunikasi sesuai dengan yang diharapkan komunikator.

(Baca Juga : Pentingnya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan Tengah)

Penerapan keempat tindakan tersebut cenderung terjadi secara berurutan. Oleh karena itu, pengguna media digital dapat memiliki kesadaran, kendali, dan batasan yang jelas dalam menggunakan teknologi. Dengan kata lain, kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format dengan penekanan pada pemikiran kritis juga diperlukan, bukan hanya keterampilan dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi. Gambaran mengenai tingkat kemampuan kognitif ataupun psikomotorik teknologi, tetapi harus juga memiliki sikap profesional dan kepribadian yang baik. Dengan demikian apabila pengguna media digital kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru, komunikator yang sebelumnya komunikan juga harus menggunakan perkataan yang baik-baik yang dapat menyenangkan hati komunikan.

Pelaksanaan etika yang ada dalam penggunaan media digital dilakukan secara bertanggung jawab. Untuk itu diperlukan kemampuan menyaring, memilah informasi, dan mengakses konten positif dalam penggunaan media digital. Etika ini mengacu kepada pemakaian media digital dengan tepat, aman, dan etis secara proporsional. Sejalan dengan Reitz (2004) menjelaskan etika informasi sebagai cabang etika yang memusatkan pada hubungan antara kreasi, organisasi, diseminasi, dan penggunaan informasi serta standar etika dan ketentuan moral yang mengatur tindakan manusia dalam masyarakat. Etika berkenaan dengan kebiasaan hidup yang baik dan dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika saat penggunaan diksi yang tepat saat berkomunikasi, tidak menyinggung orang lain, dan tidak memberikan informasi bersifat rahasia. Implikasi yang dimaksud bertujuan tidak hanya pengembangan keilmuan, tetapi juga pembentukan kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter (Zuchdi, 2010).

Penanaman etika yang dituju menjadi komitmen untuk melaksanakan dan mengawal pembentukan watak. Komunikator yang mampu eksis dengan jati diri yang beretika mampu berkomunikasi baik di tengah-tengah lingkungan media digital. Perilaku yang tepat dan bertanggung jawab atas penggunaan teknologi menjadi penerapan konsep dari cerminan realitas komunikasi yang santun.(syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook