Akomodasi Hotel sebagai Mata Rantai Wisata

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 27 Desember 2018 07:46, Dibaca 126 kali.


“Selamat pagi Pak/Bu.” Salam dari resepsionis hotel dengan ramah dan penuh senyum. Ucapan dari penerima tamu di hotel, seperti selamat siang, maaf ada yang bisa saya bantu akan menambah kenyamanan pengunjung hotel karena keramah tamahan karyawan hotel dalam menyapa tamu. Hotel sebagai bangunan yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu. Selain itu, hotel dikelola untuk memberikan fasilitas pelayanan barang bawaan, pencucian pakaian, dan dapat menggunakan fasilitas/perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada di dalam hotel tersebut. Di samping hotel, ada juga guest house yang disediakan di daerah tujuan wisata. Dengan tujuan yang sama yakni menyediakan fasilitas kamar untuk tamu menginap.

Perhotelan tidak dapat dipisahkan dari pariwisata. Kegiatan kepariwisataan harus ditunjang akomodasi perhotelan yang bagus. Akomodasi sejalan dengan mata rantai kegiatan wisata di daerah. Wisatawan akan memerlukan tempat tinggal untuk sementara selama dalam perjalanan agar dapat beristirahat dengan menyenangkan. Adanya sarana akomodasi, maka akan mendorong wisatawan untuk berkunjung dan menikmati objek dan daya tarik wisata di daerah dengan waktu yang relatif lebih lama. Informasi mengenai akomodasi akan mempengaruhi penilaian wisatawan tentang pilihan jenis akomodasi, baik jenis fasilitas dan pelayanan yang diberikan, tingkat harga, jumlah kamar yang tersedia, maupun pemandangan alam yang disajikan oleh pihak hotel. Pemandangan alam yang menjadi view hotel dapat berupa sungai, pantai, puncak, gunung.

(Baca Juga : Kandas Serai Ikan Patin)

Pengembangan pariwisata menjadi kegiatan yang terkoordinasi untuk menarik wisatawan, menyediakan semua prasarana dan sarana, barang dan jasa serta fasilitas yang diperlukan guna melayani wisatawan. Produk wisata terdiri dari 1) paket objek pariwisata yang terdapat pada daerah tujuan wisata yang mampu menarik orang-orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut, 2) fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, termasuk akomodasi perhotelan, restoran, dan tempat rekreasi, 3) transportasi dalam menghubungkan negara/daerah tempat wisatawan berada serta transportasi di tempat tujuan ke objek-objek wisata yang ada di daerah kunjungan wisata.

Destinasi pariwisata lengkap dengan promosi dalam pengembangan pariwisata yang dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Kegiatan promosi ini dapat dilakukan dengan memasang iklan, melalui kegiatan kehumasan maupun memberikan insentif misalnya potongan tiket masuk ke tempat tujuan, serta promosi hotel. Dengan tourist organization yang tertata untuk menyusun suatu kerangka pengembangan pariwisata, mengatur industri pariwisata serta mempromosikan daerah tersebut, sehingga di kenal oleh wisatawan sasaran, baik dalam negeri maupun luar negeri. Keinginan pada wisatawan menjadikan produk wisata cukup berkualitas walaupun harga yang ditawarkan relatif murah (Nursusanti, 2005).

Akomodasi perhotelan sebagai sarana pariwisata dapat menjadi ujung tombak wisata kepariwisataan. Usaha yang dilakukan secara langsung dengan memberikan pelayanan kepada wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata. Keberadaannya bergantung kepada wisatawan agar tertarik dengan sdanya kegiatan perjalanan wisata. Daya tarik wisata yang ditampilkan menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan diharapkan memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia.

Wisatawan yang berkunjung ke suatu objek wisata tentu ingin menikmati perjalanan wisatanya, sehingga pelayanan makanan dan minuman harus mendukung. Apabila suatu daerah tujuan wisata mempunyai makanan yang khas, wisatawan yang datang selain menikmati atraksi wisata. Hal yang harus diperhatikan dalam penyediaan fasilitas makanan dan minuman berupa jenis dan variasi makanan yang ditawarkan, tingkat kualitas makanan dan minuman yang diberikan, tingkat harga, tingkat higienis. 

Sarana wisata menunjuk pada jumlah sarana wisata yang harus disediakan dan juga pada mutu pelayanan yang diberikan. Hal ini merupakan cerminan kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan. Dukungan instansi terkait dalam membangun prasarana wisata sangat diperlukan bagi pengembangan pariwisata di daerah. Koordinasi di tingkat perencanaan yang dilanjutkan dengan koordinasi di tingkat pelaksana merupakan modal utama suksesnya pembangunan pariwisata di daerah. (syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Artikel
Artikel
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook