Ekspose Dan Soft Launching Peta Ketahanan Dan Kerentanan Pangan Prov. Kalteng

Kontribusi dari Rikah Mustika, 21 Desember 2018 07:54, Dibaca 12 kali.


MMCKalteng-Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan, meluncurkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlass-FSVA) Tahun 2018. Peluncuran berlangsung di Aula Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (20/12/2018) oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ir. Sutrisno, dihadiri oleh Pokja Ahli dan Pokja Teknis Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah.

Sutrisno menjelaskan bawa berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan tengah Nomor 38 Tahun 2016, fungsi Dinas Ketahanan Pangan yaitu melaksanakan berbagai analisis tentang ketahanan pangan, salah satu diantaranya adalah analisis peta ketahanan dan kerentanan pangan wilayah (FSVA).

(Baca Juga : Buka Rakernis Program dan kegiatan Dinas PMD se-Kalteng, Aryawan Sampaikan Isu Strategis Mendukung Pembangunan Daerah)

FSVA merupakan peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis dari hasil analisa data indikator kerentanan terhadap kerawanan pangan, sehingga dapat diketahui dimana wilayah yang terindikasi rentan terhadap rawan pangan, serta faktor apa saja yang menyebabkan keadaan tersebut.

Hasil rekomendasi FSVA dapat dijadikan sebagai acuan penyusunan kebijakan/program ketahanan pangan.  FSVA Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018 merupakan pemutakhiran FSVA Tahun 2015.

Hasil analisis komposit FSVA Tahun 2018 terhadap 136 kecamatan di Kalimantan Tengah terdapat 14 kecamatan (10,29%) Prioritas 3 yang rentan terhadap rawan pangan. Daerah yang masuk kategori rentan tersebut adalah:

  • kabupaten Kotawaringin Timur 5 kecamatan
  • Kabupaten Katingan 1 kecamatan
  • kabupaten Gunung Mas 5 kecamatan
  • kabupaten Barito Selatan 2 kecamatan
  • kabupaten Barito Utara 1 kecamatan.

Indikator utama pada wilayah yang rentan tersebut adalah tingginya rasio konsumsi terhadap ketersediaan pangan, tingginya prevalensi balita stunting, tingginya angka putus sekolah pada wanita usia 15 tahun ke atas, serta masih rendahnya jumlah tenaga kesehatan per kepadatan penduduk.

“Penanganan kerentanan pangan tentunya perlu diarahkan kepada daerah-daerah rentan dengan fokus pada faktor penyebab utama” demikian disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan ini dalam sambutannya.

Rikah Mustika

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook