Penguatan Perdagangan dan Pengembangan Industri di Masa Pandemi

Kontribusi dari Bayuningtyas Wulandari, 06 April 2021 20:13, Dibaca 2,043 kali.


MMCKalteng – Palangka Raya – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) menggelar Rapat Koordinasi, serta Sinkronisasi Program Perdagangan dan Perindustrian se- Kalteng, bertempat di Aquarius Boutique Hotel, Palangka Raya, Selasa (06/04/2021).


Kepala Disdagperin Prov. Kalteng Aster Bonawaty dalam laporannya menyampaikan Rakor terkait dengan Program bidang Perdagangan dan Perindustrian secara rutin dilaksanakan di awal-awal Tahun. Aster Bonawaty menyampaikan rakor ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, sekaligus mensinergikan seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Kalteng dengan Provinsi terkait program-program yang berkenaan dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian.

(Baca Juga : Wagub Kalteng Hadiri Pelantikan PAW Anggota DPRD Prov. Kalteng)


Peserta rakor berjumlah 42 peserta yang terdiri dari Kepala Dinas yang membidangi industri dan perdagangan Kabupaten/Kota se-Kalteng. Rakor ini dihadiri oleh narasumber/pembicara dari Kementerian Perdagangan (Kemendag)  yakni Kepala Biro Perencanaan Yunus Sirundu yang memaparkan terkait Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2020-2021 dan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yakni Kepala Biro Perencanaan Andi Rizaldi yang memaparkan terkait Arah Kebijakan Pembangunan Industri.

Rakor terkait dengan Program bidang Perdagangan dan Perindustrian kali ini mengusung tema “Penguatan Perdagangan dan Pengembangan Industri di Masa Pandemi Menuju Kalteng semakin Berkah”. 

Kepala Biro Perencanaan Andi Rizaldi saat memaparkan terkait Arah Kebijakan Pembangunan Industri menyampaikan Prov. Kalteng perlu menetapkan industri unggulan Provinsi dalam Perda RPIP Kalteng berdasarkan 10 Industri Prioritas dalam RIPIN 2015-2035. Andi Rizaldi menjelaskan, Industri Prioritas Tahun 2015-2035 meliputi Industri Pangan, Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan, Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka , Industri Alat Transportasi, Industri Elektronika dan Telematika / ICT, Industri Pembangkit Energi Industri Barang Modal, Komponen, Bahan Penolong dan Jasa Industri,  Industri Hulu Agro,  Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam, dan Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan Batubara.

Pengembangan sentra IKM dilakukan dengan mendorong terbentuknya 1 Desa 1 Sentra, oleh karena itu pemerintah pusat menyediakan anggaran melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan fisik maupun terkait dengan sentra dengan prinsip ramah lingkungan, pemanfaatan potensi sumber daya lokal, ekonomis, efektif dan efisien, profesional.  

Kepala Biro Perencanaan Yunus Sirundu saat memaparkan terkait Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2020-2021 menyampaikan Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun pertama yang mulai lepas dari tekanan Covid-19. “Tantangan Indonesia tidak saja Pemulihan Ekonomi Nasional, namun juga Transformasi Ekonomi dalam jangka menengah dan panjang yang harus dilakukan dari sekarang. Tanpa transformasi ekonomi, indonesia sulit keluar dari Middle Income Trap (MIT) sebelum tahun 2045”, ujar Yunus Sirundu.

Yunus Sirundu menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 di proyeksikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tumbuh di kisaran -0,6% hingga 1,7%. Sementara di tahun 2021 membaik antara 4,5% hingga 5,5%. Transformasi ekonomi harus dimulai pada tahun 2020-2024 untuk memberikan landasan kokoh menuju indonesia maju. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan titik tolak untuk mencapai sasaran pada visi 2045.

“Merupakan Tahun Kunci Pemantapan Pemulihan Ekonomi. Rencana kerja pemerintah tahun 2022 diarahkan mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional”, pungkas Yunus Sirundu. (Babay / Asef)

Bayuningtyas Wulandari

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook