Pengaruh Global Penyebab Kurangnya Penggunaan Bahasa Dayak

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 23 Juli 2018 06:57, Dibaca 9 kali.


MMCKalteng - Founder Komunitas " I Love Kutak Itah", Abbey Pantar Kurnia, mengajak anak muda di Provinsi Kalteng pada umumnya dan Palangka Raya khususnya, agar dapat bangga berbahasa Dayak Ngaju dalam kegiatan sehari hari.

Ajakan tersebut disampaikan Abbey dalam acara talk show yang bertajuk " Mahaga Bahasa Dayak Ngaju" di Atrium Palma Palangka Raya, Sabtu malam ( 21/07/2018). Perlu bangga dengan bahasa Dayak Ngaju sangat diperlukan, kata dia mengingat selama ini banyak faktor yang menyebabkan para kaum muda kurang menghargai bahasa daerah sendiri.

(Baca Juga : Bupati Gunung Mas Serahkan Bansos kepada Korban Banjir Kecamatan Sepang)

" Maka tujuan utama diselenggarakannya talkshow ini adalah untuk mengajak para anak muda, agar bisa bangga berbahasa, berkomunikasi serta menggunakan bahasa Dayak Ngaju," kata Abbey. Lanjutnya, ada banyak kemungkinan berkurangnya penggunaan bahasa Dayak  di masyarakat selama ini, lebih akibat banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi. Diantaranya pengaruh globalisasi, perkawinan antar suku, lingkungan, ekonomi, bahkan karena kesibukan orang tua, yang akhirnya tidak bisa mengajarkan bahasa daerahnya ke anak - anaknya.

" Kita tidak menepis, saat ini bahasa daerah yang dikuasai anak-anak dan remaja daerah ini adalah bahasa Banjar. Karena memang sebenarnya siapa yang memegang dunia perdagangan, maka bahasa itu yang dipakai. Kebetulan di sini banyak pedagang berasal dari Banjar ," tuturnya.

Pihaknya tambah Abbey, akan berupaya terus untuk mengajak masyarakat agar membiasakan diri menggunakan bahasa Dayak Ngaju. Mulai dari kehidupan sehari-hari  ngobrol dan membuat status di media social, maupun bergaul dalam kegiatan informal.

 

 

 

 

 

 

Martiana Winarsih

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook