Peternakan Sapi Jadi Primadona di Kobar

Kontribusi dari Muhammad Agusta Wijaya, 20 Juli 2018 07:07, Dibaca 3 kali.


MMC Kalteng - Saat ini Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi daerah pemasok sapi potong di wilayah Kalimantan mengingat sejak dimulainya program integrasi sawit sapi, Kobar menjadi swasembada sapi, hal itu menjadikan sektor peternakan sapi menjadi primadona bagi masyarakat.

Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah mengatakan selama ini Kabupaten Kotawaringin Barat dikenal dengan pengembangan populasi sapi melalui integrasi sawit sapi yang dikelola oleh perusahaan maupun masyarakat melalui kelompok tani.

(Baca Juga : Karang Taruna Desa Mantaren II Calon Seleksi Peserta Berprestasi)

"Yang menjadikan Kobar terkenal akan swasembada sapi karena selama ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kobar terus berupaya mencari inovasi dalam pengembanganbiakan sapi, hal itu menjadi ketertarikan bagi masyarakat untuk mengembangkan peternakan sapi melalui integrasi sawit sapi ini sehingga peternakan sapi jadi primadona bagi masyarakat," kata Bupati Kobar Hj Nurhidayah.

Menjadi primadona bagi masyarakat kata Bupati Kobar terbukti dengan adanya kelompok tani yang tergabung dalam KUD Tani Subur Desa Pangkalan Tiga Kecamatan Pangkalan Lada telah berhasil mengembangkan peternakan sapi melalui integrasi sawit sapi, sehingga KUD Tani Subur menjadi tempat tujuan belajar bagi daerah yang ada di Indonesia yang ingin mengembangkan integrasi sawit sapi.

"Integrasi sawit sapi berhasil di Kobar mengingat kawasan yang sangat luas di dukung dengan sumber daya manusia dan teknologi yang memadai sehingga saat ini Kobar pun sebagai daerah swasembada sapi, Hal itu sejalan dengan program Nasional dalam upaya pemenuhan kebutuhan sapi potong,” ujar Bupati.

Sementara itu Ketua KUD Tani Subur Sutiayana mengatakan KUD Tani Subur mengelola integrasi sawit sapi baru tiga tahun dan kini KUD Tani Subur telah mengembangkan kawasan edukasi dengan adanya Agro wisata, bahkan untuk kedepan KUD Tani Subur akan bekerjasama dengan IPB dalam pengembangan Sekolah Lapang Peternakan Rakyat (SLPR) yang melibatkan 480 peternak yang ada di Kecamatan Pangkalan Lada.

"Alhamdulillah, dengan meningkatnya perkembangan integrasi sawit sapi, kami juga mengembangkan kawasan untuk belajar, dimana saat ini telah tersedia Agro Wisata, sehingga pengunjung bisa belajar pengembangan integrasi bukan saja sawit sapi tetapi juga integrasi sapi dengan ikan dan lainnya, semuanya ada dalam kawasan Agro Wisata ini," ujar Sutiayana.

Dia pun menambahkan saat ini jumlah anggota KUD Tani Subur sebanyak 1.300 orang, dimana dalam pengembangan peternakan sapi terbagi-bagi ada yang khusus pengembang biakan dan penggemukan.

"Kami juga sudah melakukan MoU dengan pihak perusahaan CBI melalui program plasma sapi mendapatkan 200 ekor untuk pengembangbiakan, hal itu membuat kami lebih semangat untuk terus berinovasi dalam pengembangan biakan sapi," kata Sutiayana. (Humas Diskominfo Kobar)

Muhammad Agusta Wijaya

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook